Pages

Bangladeshi Blog

Rabu, 28 September 2011

Album Ilahi - Ar Roudloh Langitan


Bismillah, Alhamdulillah telah kami selesaikan pesanan para sahabat pecinta sholawat yakni Album Ilahi dari Ar Roudloh Pondok Pesantren Langitan - Tuban.
Album ini merupakan album lawas, dan merupakan album kegemaran kami sewaktu masih kecil.. album ilahi ini ada 8 lagu dan semua laguny bagus semua...
kalau pingin bukti silahkan dicoba...
ada 8 tentuny ada favorite kami.. yakni bil muhaimin dan syahru robbi..
berikut daftar lagu link downloadnya...

01. Ar Roudloh - Ya ilahi.mp3
02. Ar Roudloh - bil muhaimin.mp3
03. Ar Roudloh - syahrur robi.mp3
04. Ar Roudloh - salamulloh.mp3
05. Ar Roudloh - cinta rosul 1.mp3
06. Ar Roudloh - jahid.mp3
07. Ar Roudloh - insantum.mp3
08. Ar Roudloh - waddy ly.mp3


Demikian, sedikit informasi dari kami.. smeoga bermanfaat

Senin, 26 September 2011

Album Karunia Pesantren - Al Istiqomah Sunan Drajad Lamongan


TELAH BEREDAR...!DAPATKAN SEGERA VCD ASLI ALBUM SHOLAWAT "NEW AL-ISTIQOMAH" VOL.1 PONDOK PESANTREN SUNAN DRAJAT PACIRAN LAMONGAN
Dengan tampilan barunya Al Istiqomah yang berasal dari pondok pesantren sunan drajad lamongan ini menampilkan album perdana yakni Karunia Pesantren. Album ini sekelas dengan Duta SHolawat - Bahrul Ulum tambak beras jombang karena ada sebuah kemiripan modernnya. dan bagi penulis lagu - lagu sangat bagus terlebih-lebih lagu karunia pesantren dan
Sholatun bis salami
01. Ponpes Sunan Drajat - Shollu 'alaih.mp3
02. Ponpes Sunan Drajat - Karunia Pesantren.mp3
03. Ponpes Sunan Drajat - Ustadzi.mp3
04. Ponpes Sunan Drajat - Sholatun Bisalami.mp3
05. Ponpes Sunan Drajat - Alfa Salam.mp3
06. Ponpes Sunan Drajat - Robba.mp3
07. Ponpes Sunan Drajat - Ya Muhammad.mp3
08. Ponpes Sunan Drajat - Robby Kholaq.mp3
09. Ponpes Sunan Drajat - Qodkafani.mp3

untuk situs resminya ini http://newalistiqomah.wordpress.com/
sekian terimakasih semoga bermanfaat

Selasa, 20 September 2011

‎ULAMA MADZHAB SYAFI'I *KESAKSIAN ULAMA-ULAMA ATAS KEBESARAN DAN KEAGUNGAN IMAM SYAFI'I* (Bag. 9)

*KESAKSIAN ULAMA-ULAMA ATAS KEBESARAN DAN KEAGUNGAN IMAM SYAFI'I*

1. Dalam sebuah hadits yang masyhur,Nabi Muhammad Saw bersabda: Artinya: ''Seorang 'alim dari suku Qureisy,ilmunya akan memenuhi pelosok-pelosok bumi''(Lihat Syarah Muhadzab juz I halaman 11.)

Menurut Imam Ahmad bin Hanbal Rda,pembangun Madzhab Hanbali,bahwa yang dimaksud oleh Nabi dengan ucapan beliau ini ialah ''Syafi'i Rahimahullah''.

2. Imam Malik bin Anas,pembangun Madzhab Maliki pernah mengatakan: ''Tidaklah datang kepada seseorang dari suku Qureisy yang keadaannya lebih pandai dari ini'' Imam Malik menunjuk Imam Syafi'i Rhl.

3. Berkata Imam Ahmad bin Hanbal: ''Saya belum pernah mengerti tentang nasekh dan mansukh dalam hadits-hadits dan barulah saya ketahui sesudah saya belajar kepada Imam Syafi'i Rhl''.

4. Imam ahli Hadits Sofyan bin 'Uyainah(bekas guru Imam Syafi'i) pernah berkata: ''Sesungguhnya saya mengetahui benar bahwa Syafi'i adalah pemuda yang terbaik pada masanya itu''.

5. Imam al Hasan bin Muhammad as Shabah,berkata: ''Adalah para ahli hadits masih tidur pulas,barulah datang Imam Syafi'i membangunkan mereka''.

6. Dikabarkan orang pula,bahwa manakala ada orang bertanya kepada Sofyan bin 'Uyainah(ahli hadits yang masyhur) tentang tafsir dan ta'bir,lantas ia menoleh kejurusan Imam Syafi'i dan berkata: ''Tanyakanlah kepada orang ini''.

7. Berkata al Mumaidi (Sahabat Imam Syafi'i Rhl).: ''Kami di Iraq ingin menolak pendapat-pendapat Ra'yi,aka tetapi kami tidak tahu caranya menolak itu. Setelah Imam Syafi'i datang ke Iraq,beliau membuka jalan bagi kami''

8. Imam Hamid bin Ahmad al Bashri berkata: ''Adalah saya pada suatu kali memperkatakan masalah dengan Imam Ahmad bin Hanbal. Ada seseorang ketika itu berkata kepada Imam Ahmad bin Hanbal,bahwa tidak berjumpa sebuah hadits pun tentang soal yang dipertanyakan itu. Maka Imam Ahmad bin Hanbal menjawab: ''Kalau tidak berjumpa suatu hadits,maka pakailah fatwa Imam Syafi'i,karena fatwa beliau adalah fatwa yang paling kuat dalilnya''.

9. Berkata Dubais: Saya duduk-duduk bersama Ahmad bin Hanbal di Mesjid Jami' di Bagdad,tiba-tiba datang Husein al Karabisi dan berkata:
''Ini(dengan menunjuk kepada Imam Syafi'i) rahmat dari Allah kepada ummat Muhammad.

10. Imam Ahmad bin Hanbal pernah mengatakan: ''Ahli-ahli hadits tidak bosan-bosannya kepada kitab Imam Syafi'i''.

11. Imam Abu Zar'ah pernah berkata: ''Saya belum pernah melihat seorang yang lebih besar jasanya terhadap agama Islam,melebihi dari Jasa Imam Syafi'i.

12. Berkata Rabi' bin Sulaeman al Murady: ''Adalah Imam Syafi'i menamatkan Qur'an dalam sebulan Ramadhan sebanyak 60 kali''.

13. Imam Qasim bin Salam pernah berkata: ''Saya belum pernah melihat seseorang yang lebih cukup segala-galanya dalam pengetahuan agama,selain Imam Syafi'i.

14. Berkata Rabi' bin Sulaeman ''Imam Syafi'i membagi malamnya pada tiga bagian,sepertiga untuk ilmu(menulis kitab),sepertiga untuk sembahyang dan sepertiga untuk tidur.

15. Imam al Mubarrad berkata: ''Imam Syafi'i adalah sepintar-pintar orang tentang sya'ir,sepandai-pandai orang tentang logat Arab,secerdik-cerdik orang tentang fiqih dan semahir-mahir orang tentang qira'at''.

16. Imam Ishaq bin Rahuyah berkata: ''Telah mengabarkan kepadaku segolongan dari ulama-ulama ahli tafsir,bahwa Imam Syafi'i itu adalah sepandai-pandainya orang tentang arti dan keterangan Al Qur'an pada masa hidupnya,beliaulah orang yang dikurniai kepandaian tentang isi Al Qur'an.

Demikianlah kesaksian Ulama-ulama salaf(ulama-ulama yang terdahulu)tentang keagungan dan kebesaran Imam Syafi'i Rahimahullah.

Bagi barangsiapa yang hendak membaca ''manaqib'',yakni tentang tuah dan kebesaran Imam Syafi'i Rhl. dipersilahkan membaca kitab-kitab yang dikarang oleh ulama-ulama salaf dan khalaf tentang itu.

Di antara kitab-kitab manaqib Imam Syafi'i yang baik adalah karangan:
1. Imam Daud bin Ali al Ashfahani,Imam ahli Dzahir.

2. Imam Zakaria bin Yahya as Saji.

3. Abdurrahman bin Abi Hatim.

4. Abdul Hasan Muhammad bin Husein Al Aburi

5. Abu Abdillah al Hakim.

6. Abu 'Ali Hasan bin Husein al Ashbahani.

7. Abdullah bin Syakir al Qathan.

8. Imam Sarkhasyi.

9. Abu Mansyur al Bagdadi.

10. Imam al Baihaqi.

11. Abu Bakar al Khatib.

12. Imam Fakhruddin ar Razi.

13. Abu Ubaidillah al Ashbahani.

14. Al Hafizh Abul Hasan al Baihaqi.

15. Imamul Haramain.

Itulah di antara Ulama-ulama pengarang dari kitab ''manaqib''(tuah kebesaran) Imam Besar Imam Syafi'i Rahimahullah.**

*ULAMA-ULAMA BESAR MADZHAB SYAFI'I DI JAWA YANG WAFAT PADA ABAD XIV H.*

Di Jawa banyak sekali Ulama pembawa dan pengembang Madzhab Syafi'i yang wafat pada abad XIV ini.
1. Al 'Allamah Kiyahi Muhammad Saleh bin 'Umar, Semarang. Banyak mengarang kitab agama terutama dalam bahasa Jawa. (wafat tahun 1321 H).

2. Al 'Allamah Kiyahi Dahlan. Darat Semarang. Selain ahlu dalam ilmu falak,juga ahli fiqih.(wafat tahun 132n H).

3. Al 'Allamah Kiyahi Bulqin,Kendal (Jateng). Beliau mendirikan Pesantren yang banyak mendapat kunjungan thalabah. (wafat tahun 1334 H).

4. Al 'Allamah Kiyahi Muhammad Mahfudz bin Abdillah. Termas (Jateng). Seorang Ulama Besar pengarang kitab Fiqih Sejarah Batadhal dan kitab Minhaj Zawin Nadr,tentang ilmu Mustalah Hadits (wafat tahun 1338. di Mekkah).

5. Al 'Allamah Kiyahi Idris Jamsaren. Solo (Surakarta). Pernah mendirikan pondok pesantren. (wafat tahun 1341 H).

6. Al 'Allamah Wadiyullah Kiyahi Muhammad Khalil,Bangkalan Madura. Mendirikan pondok pesantren. (wafat tahun 1334).

7. Al 'Allamah Kiyahi Al Hamid Muhammad bin Qadhi,Kendal.(Jateng). Selain mendirikan pesantren juga pengarang kitab-kitab,di antaranya kitab Silisil Mudhakhal dalam ilmu Sharaf.(wafat tahun 1345 H).

8. Al 'Allamah,Kiyahi Ibrahim,Brombong Demak.(Jateng). Ahli fiqih dan Tasauf,penganut Thariqat Naqsyabandi dan Qadiri.(wafat tahun 1347 H).

9. Al 'Allamah Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib al 'Athas. Pekalongan. (Jateng). Beliau terkenal keramat. (wafat tahun 1347 H).

10. Al 'Allamah Kiyahi Abdul Hamid bin Ahmad, Kendal.(Jateng). Pengarang kitab Al Jawahir al Asaami fi Manqib al Qutub al Jailani. (wafat 1348 H).

11. Al 'Allamah Kiyahi Muhammad Ma'sum. Sablok Jombang.(Jatim). Ahli Falak dan pengarang Kitab Fathul Qadis fi 'Ajaibil Maqadir.(wafat 1351 H).

12. Al 'Allamah Kiyahi Diemyanti bin Abdillah. Termas Pacitan.(Jatim). Mendirikan pondok pesantren.(wafat tahun 1353 H).

13. Al 'Allamah Kiyahi Muhammad Fiqih bin Abdil Jabar. Gresik. Pengarang kitab Nusus Islamiyah fir Raddi 'ala Wajahabiyah.(wafat tahun 1353).

14. Al 'Allamah Kiyahi Amir. Pekalongan(Jateng). Pernah mendirikan pondok pesantren.(wafat tahun 1357 H).

ULAMA BESAR MADZHAB SYAFI'I DARI ABAD KE ABAD Dan KITAB - KITAB MASYHURNYA* (Bag. 8)

93. Maulana Syeikh Sulaiman ar Rasuli (wafat 1390 H).

Di antara murid Syeikh Ahmad Khatib al Minangkabawi,Imam dan Mufti Syafi'i di Mesjid al Haram di Mekkah adalah Maulana Syeikh Sulamai ar Rasuli,berasal dari Candung Bukittinggi Sumatera Barat.

Beliau berangkat ke Mekkah pada tahun 1903 M.mukim di Mekkah 4 tahun,beliau kembali ke kampung tahun 1907 M.

Selama di Mekkah berguru kepada Ulama-ulama besar di Mekkah ketika itu,yaitu Syeikh Ahmad Khatib Minangkabau Mufti Syafi'i dan Imam di Mesjid al Haram,juga beliau belajar kepada tuan-tuan Syeikh Sa'id Babashil,Utsman Serawak,Mukhtar Atharid Bogor,Umar Bajuned dll.

Sekembali dari Mekkah beliau membuka pesantren di kampung beliau Candung Bukittinggi dan mengajar secara pesantren sampai tahun 192b,yakni 19 tahun.

Banyak murid beliau yang menjadi ulama besar sekeliling Minangkabau,Jambi dan Indragiri,yang semuanya dididik untuk menjadi ulama-ulama Syafi'i yang kuat.

Pada tahun 1928 beliau merobah pesantrenya menjadi persekolahan,pakai meja dan bangku secara modern,tetapi program pengajaran tidak berobah,yaitu sama seperti pada pesantren dulu.

Pada tahun 1928 itu,beliau bersama kawannya seperti Syeikh Abbas Ladang Lawas,Syeikh Muhammad Jamil Jaho mendirikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah,yang kemudian menjadi Partai Islam Perti dan terakhir kembali kepada Persatuan Tarbiyah Islamiyah.

Setiap tahunnya tidak kurang dari 40 orang tamatan Sekolah Tarbiyah Islamiyah.

Kalau Sekolah Tarbiyah Islamiyah Candung telah berlalu selama 43 tahun,maka jumlah ulama-ulama yang dikeluarkan Candung sudah menjadi 43 X 40 = 1720 orang,yang semuanya menjadi Ulama-ulama Syafi'i yang terkenal yang bertebar di seluruh pelosok Nusantara.

Sekarang Madrasah Tarbiyah Islamiyah Candung dilanjutkan oleh anak-anak kandung beliau,K.H. Bahruddin Rusli, K. Syahruddin Rusli,K. Mhd. Zein Rusli dan guru-guru lain yang semuanya teguh memegang amant beliau,menegakkan Madzhab Syafi'i dan faham Ahlussunnah wal Jama'ah
Baik juga dicatat,bahwa Maulana Syeikh Sulaiman ar Rasuli adalah seorang ulama besar yang gagah,disegani oleh lawan dan kawan. Hampir seluruh pembesar Belanda di Sumatera,juga yang duduk di Jakarta pada masa penjajahan,berkunjung kepada beliau. Juga Mohd. Yamin,Sukarjo Wiryopranoto,angota-anggota Volksraad ketika itu mengunjungi beliau. Juga Ir. Sukarno sebelum menjadi Presiden memerlukan berkunjung ke Candung.

Pada hari wafat dan pemakaman beliau tidak kurang dari 30.000 rakyat hadir,untuk memberikan penghormatan terakhir,juga Gubernur Sumbar,Panglima Kodam III Sumbar,hadir ketika pemakaman itu.

Pada ketika beliau wafat dikibarkan bendera setengah tiang oleh rakyat Sumatera Barat selama tiga hari.
Aspri Presiden Republik Indonesia Jendral Ali Murtopo ikut datang menziarahi makam beliau dan meletakkan karangan bunga.

Beliau seorang ulama besar yang tidak menerima faham Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Beliau seorang yang gigih dalam menegakkan faham Syafi'yah dan Ahlussunnah wal Jama'ah.

Beliau banyak meninggalkan murid,ulama,di antaranya penulis buku ini yang akan meneruskan perjuangan beliau selama ini.

Beliau wafat dengan tenang pada hari Sabtu tanggal 1 Agustus 1970 M. bertepatan dengan 28 Rabiul Akhir tahun 1390 H.pukul 4.30 sore dan dimakamkan di komplek sekolah Tarbiyah Islamiyah Candung hari Minggu tanggal 2 Agustus 70 dengan upacara kebesaran,Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.**

**KITAB-KITAB FIQIH MADZHAB SYAFI'I**

Kitab fiqih dalam Madzhab Syafi'i Rhl.yang dikarang oleh Ulama-ulama Syafi'i dari abad ke abad sudah banyak,tidak terhitung lagi banyaknya karena di antaranya ada yang tidak sampai ketangan kita,tidak pernah kita melihat dan bahkan kadang-kadang ada yang tidak pernah didengar.

Sahabat-sahabat Imam Syafi'i Rhl.(Ulama-ulama pengikut Syafi'i)sudah demikian banyaknya. Hampir setiap ulama itu mengarang kitab Fiqih Syafi'i untuk dijadikan pusaka bagi murid-muridnya dan bagi pencinta-pecintanya sampai akhir zaman.
Maka sudah tentu kita tidak dapat membuat daftar disini,karena kita tinggal di Indonesia yang sangat jauh dari Mesir yang mencetak buku-buku Madzhab Syafi'i itu.

Tetapi sungguhpun demikian,di bahwa ini kami cantumkan juga nama kitab-kitab Fiqih Madzhab Syafi'i yang kami ketahui.

Kami akan mencatatkan yang penting-penting saja yang sebahagian besar sudah beredar di Indonesia.

Buku/Kitab-kitab itu adalah:
1. Al Hujah,karangan Imam Syafi'i(wafat:204 H).

2. Al Imla',*** dalam ilmu Usul Fiqih.

3. Al Umm,*** sda.

4. Al Buwaithi. *** sda.

5. Mukhtasar al Muzani. *** sda.

6. Ar Risalah. *** sda.

7. Ahkamul Qur'an. *** sda.

8. Ibthalul Istahsan. *** sda.

9. Al Qiyas. *** sda.

10. Al Musnad. *** sda.
11. Al Jami'ul 'Ilmi, *** sda.

12. Mukhtasar al Buwaithi. *** sda.

13. Harmalah. *** sda.

14. Jami'i Muzani al Kabiir. *** sda.

15. Jami' al Muzani as Shagier. *** sda.

16. Istiqbalul Qiblatein. *** sda.

17. Al Amali. *** sda.

18. Al Qassamah. *** sda.

19. Al Jizyah. *** sda.

20. Qital ahli Bagyi. *** sda.

21. Al Watsaiq,karangan Imam al Muzanni(wafat 264 H.).

22. Masalah al Mu'tabarah. *** sda.

23. Al Muharrah fin Nazhar,karangan Imam Thabari,(wafat 305 H.).

24. Al Ifsah. *** sda.

25. Syarah Mukthtasar,karangan Ibnu Abi Hurairah,(wafat 245 H)

26. Talkhisah,karangan Ibnul Qashi,(wafat 335 H).

27. Al Miftah. *** sda.

28. Adaabul Qadhi. *** sda.

29. Al Mawaqiit. *** sda.

30. Al Waqi'at. *** sda.

31. Adaabul Qadha. *** sda.

32. Al Wakalah,karangan Imam Jarjani (wafat 392 H).

33. Al Majmu',karangan Muhamili.(wafat 360 H).

34. Al Muqra. *** sda.

35. Al Lubab. *** sda.

36. Al Muhadzab,karangan Abu Ishak as Syirazi (wafat 476 H).

37. Tanbih. *** sda.

38. Al Luma'. *** sda.

39. At Tabshirah. *** sda.

40. Al Mulkhisi. *** sda.

41. Al Ma'na. *** sda.

42. Al Hawi,karangan Al Mawardi(wafat 450 H).

43. Al Iqna. *** sda.

44. An Nihayah,karangan Imamul Haramaini(wafat 505 H.).

45 Al Khuslashah,karangan Imam Ghazali.(wafat 505 H).

46. Al Wajiz. *** sda.

47. Al Wasith. *** sda.

48. Al Basith. *** sda.

49. Fathahul 'Aziz,karangan Imam Rafi'i.(wafat 676 H).

50. Al Muharrar. *** sda.

52. Ar Raudhah. *** sda.

53. Al Umdah. *** sda.

54. Tanqih. *** sda.

55. Manasik. *** sda.

56. Al Fatawi. *** sda.

57. Al Majmu'. *** sda.

58. Al Irsyad. Karangan Syeikh Ibnul Muqri.

59. Ar Raudhah. *** sda.

60. Al Amali. Karangan Izzuddi bin Abdissalam.(wafat 660 H).

61. Al Qawaidul Kubra. *** sda.

62. Fatawi al Mishriyah. *** sda.

63. Fathul Aziz,karangan Zarkasyi. (wafat 794 H.).

64. Takmilah Syarah Minhaj. *** sda.

65. Khadimur Rafi'. *** sda.

66. Khabaya Zawaya. *** sda.

67. Ad Dibaji fi taudhihil Minhaj. *** sda.

68. Syarah Tanbih. *** sda.

63. Fathul Aziz,karangan Zarkasyi. (wafat 794 H.).

64. Takmilah Syarah Minhaj. *** sda.

65. Khadimur Rafi'. *** sda.

66. Khabaya Zawaya. *** sda.

67. Ad Dibaji fi taudhihil Minhaj. *** sda.

68. Syarah Tanbih. *** sda.

69. Takmilah al Majmu',karangan Taqiyuddin Subki (wafat 756 ).

70. Syarah Kitabul Minhaj. *** sda.

71. Tahbirul Madzhab. *** sda.

72. Ibtihaj fi syarhil Minhaj. *** sda.

73. Nurul Mishbah fi Shalatit Tarawih. *** sda.

74. Al Ibab,karangan Syeikh Mazjad.

75. Al Hawi,karangan Imam Quzuwaini.

76. Tuhfatul Muhtajlisyarhil Minhaj,karangan Ibnu Hajar al Haitami (wafat 974 H).

77. Fathul Jawad. *** sda.

78. Al I'ab syarah al 'Ubab. *** sda.

79. Al Imdad. *** sda.

80. Al Fatawi. *** sda.

81. Mintajut Thulab,karangan Zakariya Al Anshari.(wafat 926 H).

82. Thahrir. *** sda.

83. Fathul Wahab Syarah Minhajut Thulab. *** sda.

84. Asnal Mathalib. *** sda.

85. Al Gayah wat Taqrib,karangan Abu Syuja'.(wafat 593 H).

86. Mughni al Muhtaj Syarah Minhaj,karangan Syeikh Syarbaini Al Khatib.(wafat 146 H).

87. Al Iqna'. *** sda.

88. Fathul Qarib Syarah Al Gayah wat Taqrib,karangan Imam Qasim Al Ghazi.(wafat 892 H).

89. Nihayatul Muhtaj,karangan Ar Ramli.(wafat 1004 H).

90. Kifayatul Akhyaar,karangan Taqiyuddin Al Husaini.(wafat 829 H).

91. Syarqawi al at Tahrir,karangan Imam Syarqawi.(wafat 1227 H)

92. Hasyiyah al Bajuri,karangan Imam Ibrahim al Bajuri.(wafat 1276 H).

93. Al Mahalli Syarah Minhaj,karangan Imam Jalaluddin Al Mahalli.(wafat 864 H).

94. Fathul Muin,karangan Sayid Abi Bakar Syatha.

95. I'anatut Thalibin,karangan Sayid Abi Bakar Syatha.

96. Nihayatuzzein,karangan Syeikh Nawawi Bantan.

97. Matan Zubad,karangan Ibnu Ruslan.(wafat 844 H).

Inilah 97(sembilan puluh tujuh) buah kitab dalam fiqih Syafi'i yang sangat terbaik untuk orang yang ingin mempelajari fiqih dalam Madzhab Imam Syafi'i Rhl.

Kitab-kitab yang tersebut di atas banyak yang tebal-tebal dan besar,umpamanya Al-Majmu' karangan Imam Nawawi 13 jilid. Tuhfatul Muhtaj karangan Imam Ibnu Hajar 10 jilid. Nihayatul Muhtaj karangan Imam Ramli 8 jilid besar. I'anatut Thalibin karangan Said Syatha 4 jilid besar. Al Mahali karangan Syeikh Jalaluddin al Mahali 4 jilid besar dan begitulah seterusnya.

Untuk di ketahui lebih mendalam di bawah ini kami buatkan suatu Ranji yang dapat menggambarkan situasi yang telah berlangsung dalam memperterang,memperinci dan meringkaskan kitab-kitab Syafi'iyah dari dulu sampai sekarang.**

‎*PERHATIKAN DENGAN SEKSAMA RANJI INI*
Tidak bisa saya gambar berhubung Hp Jadol.....:)

KETERANGAN:

1. Kitab-kitab Imam Syafi'i Rhl. ''Al Imla'' dan ''Al Hujjah'' adalah kitab-kitab Qaul qadim yang tidak dipakai lagi,karena semua isinya sudah termasuk dalam kitab-kitab Qaul-jadid.

Qaul Jadid~> AL-UMM/MUKHTASAR AL MUZANI/AL BUWAITHI/DLL.

Qaul Qadim~> AL HUJAH/AL IMLA'/DLL.

2. Kitab-kitab Imam Syafi'i yang dipakai sebagai kitab induk adalah kitab-kitab Umm,Mukhtasar,Buwaithi dll.

3. Imamul Haramain mengikhtisarkan(memendekkan) kitab Imam Syafi'i dengan kitabnya yang bernama ''An Nihayah''.

4. Imam Ghazali memendekkan juga kitab-kitab Imam Syafi'i dengan kitab-kitabnya yang bernama Al Basith,Al Wasith dan Al Wajiz.

5. Imam Ghazali juga mengikhtisarkan lagi dengan kitabnya yang bernama Al Khulasah.

6. Imam Rafi'i mensyarah kitab Imam Ghazali Al Wajiz dengan kitabnya yang bernama Al 'Aziz.

7. Dan Imam Rafi'i juga memendekan kitab Imam Ghazali Al Khulasah dengan kitabnya yang bernama Al Muharrar.

8. Imam Nawawi memendekkan dan menambah di sana sini kitab Al Muharrar itu dengan kitabnya yang bernama MINHAJUT THALIBIN (Minhaj).

9. Kitab Imam Nawawi,Minhaj disyarah oleh Imam Ibnu Hajar al Haitami dengan kitabnya Tuhfah,oleh Imam Ramli dengan kitabnya An Nihayah,oleh Imam Zakaria al Anshari dengan kitabnya yang bernama Minhaj juga,oleh Imam Khatib Syarbaini dengan Mughni al Muhtaj. (Kitab-kitab tersebut dalam nomor 8 dan 9 ini banyak beredar di Pesantren-pesantren Indonesia.)

10. Dan Imam Rafi'i pernah mensyarah kitab karangan Imam Ghazali Al Wajiz dengan kitabnya yang bernama Al 'Ajiz.

11. Imam Nawawi pernah memendekan kitab Imam Rafi'i dengan kitabnya yang bernama Ar Raudhah.

12. Imam Quzwaini pernah memendekkan kitab Al 'Ajiz dengan kitabnya yang bernama Al Hawi.

13. Kitab Al Hawi pernah diikhtisarkan oleh Ibnul Muqri dengan kitabnya yang bernama Al Irsyad dan kitab al Irsyad ini disyarah oleh Ibnu Hajar al Haitami dengan kitabnya yang bernama Fathul Jawad dan juga dengan kitabnya yang bernama Al Imdad.

14. Kitab Imam Nawawi bernama Ar Raudah pernah diikhtisarkan oleh Imam Ibnu Muqri dengan nama Ar Roudh dan oleh Imam Mazjad dengan Al Ubab.

15. Kitab Ibnul Muqri Al Irsyad pernah disyarah oleh Imam Ibnu Hajar dengan kitabnya yang bernama Al Imdad,dan dengan kitabnya bernama Fathul Jawad.

16. Kitab ar Roudh dari Ibnul Muqri pernah diSyarah oleh Imam Zakaria Al Anshari dengan nama Asnal Mathalib.

17. Imam Zakaria al Anshari pernah mensyarah kitabnya yang bernama Al Minhaj dengan kitabnya yang bernama Fathul Wahab

Demikianlah keterangan ringkas dari ranji kitab-kitab dalam Madzhab Syafi'i yang sangat teratur rapi,yang merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Kitab-kitab ini ada,dan banyak tersiar di Indonesia dan ada juga yang tidak sampai ke Indonesia,tetapi dengan membaca sebahagian dari kitab-kitab ini kita sudah dapat memahami seluruh fatwa fiqih dalam Madzhab Syafi'i,karena sebagaimana kami katakan di atas semuanya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Kemudian banyak lagi kitab-kitab fiqih Syafi'i yang dikarang oleh ulama mutaakhirin yang tidak tersebut dalam ranji ini karena terlalu banyak,seperti kitab-kitab Al Mahalli karangan Imam Jalaluddin al Mahalli, kitab Fathul Muin karangan al Malibari, kitab I'anatut Thalibin karangan Said Abu Bakar Syatha dan lain-lain banyak lagi.**

ULAMA BESAR MADZHAB SYAFI'I DARI ABAD KE ABAD * (Bag. 7)

88. Hahsyim Asy'ari (wafat 1367 H).

Nama lengkap beliau Muhammad Hasyim bin Asy'ari.

Murid-murid beliau memberi gelar julukan ''Hadharatus Syeikh Kiyahi Hasyim Asy'ari''.

Beliau dilahirkan di desa Pondok Ngedang tanggal 24 Dzulqaedah 1287 H. bertepatan dengan 14 pebruari 1871 M.

Pada waktu muda beliau sangat rajin mempelajari ilmu agama,khusus dalam fiqih Syafi'yah dengan guru-guru,para Kiyahi yang masyhur-masyhur di Jawa Timur ketika itu.

Beliau belajar di pondok-pondok pesantren Wonokoyo,Probolinggo,Pelangitan,Trenggalis,Madura dan akhirnya ke pondok Kiyahi Yakup Siwalan Banji di Sidoarjo,kesumuanya di Jawa Timur(Indonesia)
Beliau sudah dua kali ke Mekkah,pertama pada tahun 1892 dan kedua pada tahun 1893. Melihat kepada tanggal ini,mungkin belajar fiqih Syafi'i di Mekkah pada Sayid Ahmad Zaini Dahlan,Mufti Syafi'i dan Sayid Abi Bakar Syatha,yaitu dua orang Ulama Syafi'i yang sangat masyhur di Mekkah pada tahun-tahun itu.

Pada tanggal 26 Rabi'ul Awal 1317 H.bertepatan dengan 1899 M.beliau mendirikan Pondok Pesantren di Tebu Ireng Jombang Jawa Timur. Banyak sekali murid-murid beliau yang pada waktu sekarang(1968 M) menjadi pemimpin-pemimpin dan menjadi Ulama-ulama Besar.

Pada akhir usia beliau,Pondok Pesantren Tebu Ireng dibagi dua yaitu satu merupakan Madrasah,pakai bangku dan papan tulis dengan memakai kelas bagi murid-murid dan satu lagi merupakan halaqah,mengaji duduk bersila mengelilingi guru Besar Syeikh Hasyim Asy'ari.

Pada bagian Madrasah,Syeikh Hasyim Asy'ari memerintahkan supaya murid-murid dari tingkatan rendah mempelajari dan menghafal fiqih Syafi'i dari kitab yang bernama Matan Zubad,karangan Imam Ibnu Ruslan yang terkenal.
Dalam halaqah besar beliau mengajarkan kitab fiqih,Fiqih Syafi'i yang bernama Fathul Wahab karangan Imam Zakariya al Anshari.(wafat 926 H).

Dari seorang murid beliau yang sangat dekat kepadanya,pengarang buku ini mendapat khabar bahwa Hadharatus Syeikh Kiyahi Hasyim Asy'ari adalah seorang Ulama Besar yang menganut Madzhab Syafi'i dengan gigihnya,walaupun beliau membolehkan menganut Madzhab yang lain asal dalam salah satu Madzhab yang 4.

Dan sebuah fatwa beliau yang dibacakan dalam Kongres Nahdathul 'Ulama ke XI di Banjarmasin (8-33 Juni 1936),antara lain sbb..............Padahal agama kita hanya satu belaka,Islam! Madzhab kita hanya satu belaka,Syafi'i! Daerah kita satu belaka,Indonesia. Dan kita semuanya adalah Ahlussunnah wal Jama'ah''(Lihat buku K.H. Hasyim Asy'ari. Ulama Besar Indonesia,hal 55).

Beliau adalah salah seorang Ulama pembangun Partai Nahdlatul 'Ulama,dan wafat pada tahun 1367 H. tanggal 7 Ramadhan jam 21.00.**

89. H. Mustafa Husein (wafat 1370).

Syeikh Mustafa Husein Purba Mandahiling Sumatera, lahir di Tano Bato,yaitu sebuah desa di Tapanuli Selatan,Sumatera,lahir disitu dan belajar dengan ulama-ulama Indonesia yang masyhur di Mekkah ketika itu, yaitu Syeikh Ahmad Khatib Minangkabau(Mufti Syafi'i), Syeikh Mukhtar 'Atharid asal Bogor Jawa Barat, Syeikh Abdul Qadir Mandahiling asal dari Tapanuli.

Ketiga guru ini adalah ulama-ulama besar dalam Madzhab Syafi'i yang mukim di Mekkah,bahkan salah seorang di antaranya adalah Mufti Syafi'i merangkap Imam dan Khatib di Mesjid Haram,yaitu Syeikh Ahmad Khatib Minangkabau

Setelah 11 tahun di Mekkah,maka pada tahun 1324 H.kembali pulang ke Indonesia ke kampung halaman beliau di Tano Bato Tapanuli Selatan (Sumatera).

Beliau mendirikan semacam pesantren di Tano Bato di mana banyak murid-murid belajar ilmu agama Islam kepada beliau.

Pesantren beliau di Tano Bato pada suatu kali dihancurkan banjir,sehingga beliau memindahkan pesantrenya ke Purba Baru Tapanuli Selatan juga.

Banyak sekali murid-murid beliau yang kemudian menjadi ulama dan kemudian ternyata bertebaran mengajar ilmu agama,bukan saja di daerah Tapanuli tetapi sampai ke seluruh daerah di Sumatera. Madrasah Musthafawiyah Purba Baru pimpinan beliau ini mengajarkan ilmu fiqih Syafi'i dari segala macam tingkat.

Tingkatan rendah(Ibtidaiyah) memakai kitab-kitab fiqih Syafi'i,yaitu Fathul Qarib karangan Ulama Syafi'yah yang terkenal,Syeikh Bajuri Syarah Fathul Qarib.

Pada tingkat menengah(Tsanawiyah) diajarkan kitab-kitab fiqih Syafi'i,yaitu kitab Syarqawi al at Tahrir karangan Syeikh Syarqawi (wafat 1227 H)yang mensyarah kitab ''Tahrir'' karangan Imam Zakriya al Anshari.(wafat 926 H).

Syeikh Mustafa Husein Purba adalah seorang Ulama Syafi'yah dalam abad ke 14 di Indonesia.**

90. Syeikh Abdul Wahid (wafat 1950 M.-1369 H)

Syeikh Abdul Wahid as Shalihy,lahir di Padang Jepang Suliki,Payakumbuh,Sumatera Barat. Beliau adalah putera dari seorang Ulama Besar dalam Madzhab Syafi'i pula,yaitu Syeikh Muhammad Saleh Padang Kandis.

Di samping berguru kepada ayah beliau juga pernah mengambil ilmu dari Syeikh Imran Limbukan Payakumbuh, Syeikh Muhammad Thaib Umar Sungayanng, Syeikh As'ad Mungka dll.
Pada tahun 1906 M.beliau mendirikan pesantren di Tabek Gadang Suliki,yaitu halaqah pengajian agama untuk mengajarkan ilmu-ilmu fiqih dalam Madzhab Syafi'i dan pada tahun 1928 M.pesantren beliau ditukar dengan madrasah yang diberi nama Madrasah Tarbiyah Islamiyah.

Beliau adalah salah seorang Ulama besar pembangun gerakan Persatuan Tarbiyah Islamiyah bersama-sama dengan kawan-kawan beliau Syeikh Sulaiman ar Rasuli, Syeikh Mhd.Jamil Jaho, Syeikh Abbas Qadhi dan lain-lain.
Madrasah Tarbiyah Islamiyah Tabek Gadang sudah banyak juga mengeluarkan ulama Syafi'i seperti K.H.Syarqawi Abdul Wahid (anak kandung beliau),yang meneruskan pimpinan Madrasah Tarbiyah Islamiyah sampai sa'at ini di Tabek Gadang; K.H. Mukhtar Tuanku Lakung,Lampasi, K.Mhd.Ruslan,Limbuka,dan lain-lain yang semuanya memimpin Madrasah Tarbiyah Islamiyah.

Banyak usaha beliau untuk memajukan pendidikan Islam khususnya yang bertalian dengan fiqih Syafi'i yang beliau anut.

Di antara kitab-kitab Syafi'i yang diajarkan dalam Madrasah Tarbiyah Islamiyah Tabek Gadang terdapat Fathul Qarib,I'anatut Thalibin,Mahalli dan lain-lain kitab fiqih Syafi'iyah.

Beliau meninggal tahun 1950 M.bersamaan dengan 1369 H.dan bermakam di Tabek Gadang Suliki,Payakumbuh,Sumatera Barat.**

91. Syeikh Abbas Qadhi (wafat 21 Sya'ban 1370 H).

Nama lengkap beliau Muhammad 'Abbas bin Abdul Wahab bin Abdul Hakim. Lahir di Ladang Lawas Bukittinggi daerah Sumatera Barat. Beliau adalah Ulama Syafi'yah yang terkenal gigih dalam menegakkan faham Syafi'iyah dan I'tiqad Ahlussunnah wal Jama'ah. Beliau terkenal ''tiga bersaudara'' yang kukuh di Minangkabau dalam membentang famah Syafi'i yaitu bersama-sama Syeikh Sulaiman Ar Rasuli,Syeikh Mhd.Jamil Jaho.

Beliau salah seorang di antara Ulama yang membangun dan mendirikan organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang berdasar Madzhab Syafi'i.

Beliau boleh digolongkan kepada Ulama yang terdahulu mendirikan sekolah agama di Minangkabau,pengganti pesantren yang sudah ada sejak dahulu.
Pada tahun 1918 M.,yaitu sudah lk. 54 tahun yang lalu beliau sudah mendirikan sekolah agama yang pakai bangku dan papan tulis di Ladang Lawas dengan nama ''Arabiah School''.

Pada tahun 1923-1924 M.mendirikan sebuah sekolah agama di Aur Tanjungkang Bukittinggi dengan nama ''Islamiyah School''.

Cita-cita beliau untuk menganti pesantren dengan sekolah-sekolah agama yang pakai bangku meja dan papan tulis,disepakati oleh Syeikh Sulaiman ar Rasuli pada tahun 1928 M.,sehingga berdirilah madrasah-madrasah yang bernama Madrasah Tarbiyah Islamiyah.

Dalam balaqah-balaqah beliau,selalu diajarkan kitab fiqih Syafi'i,seperti Matan Taqrih,Fathul Qarib,Matan Zubad,I'anatut Thalibin,Mahalli,Qaliyubi dan lain-lain.
Pada masa muda beliau belajar agama kepada:
1. Syeikh Biaro,IV Angkat,Bukittinggi.

2. Syeikh Arsyad,Batuhampar,Payakumbuh.

3. Syeikh Tuanku Tuah,Limbukan-Payakumbuh.

4. Syeikh Muhammad Sa'ad,Mungka-Payakumbuh.

5. Syeikh Ahmad Khatib Minangkabau,Mufti Syafi'i di Mekkah.
Dan guru-guru lainnya.

Di antara murid beliau terdapat nama-nama:
1. Syeikh Ahmad Wahab.(A. Khatib) guru ummat Islam Thailad,Siam.

2. Syeikh Abdul Malik,Gobah Ladang Lawas.

3. Syeikh Ibrahim Musa Parabek.

4. Tuanku Nuruddin Kota Kecil Payakumbuh.

5. K.H. Sultha'in Abdullah Bayur Maninjau.

6. K.H. Sirajuddin Abbas,pengarang buku ini dan anak kandung beliau sendiri.
Dan lain-lain.

Beliau wafat di rumah kediaman sendiri di Aur Tajungkang,bermakam di kampung beliau di Ladang Lawas Bukittinggi.**

92. Syeikh Muda Waly (wafat 1380 H).

Syeikh Haji Muda Waly bin Syeikh H. Muhammad Salim,as Syafi'i al Khalidi. Beliau lahir di Labuhan Haji,Aceh Selatan,pada sekitar tahun 1907 M.dan wafat 28 Maret 1961,bersamaan dengan 10 Sya'ban 1380 H.

Pada waktu remaja belajar agama kepada:
1. Syeikh H.M. Salim Aceh Selatan,ayah beliau sendiri.

2. Syeikh M. Idris Aceh Selatan.

3. Syeikh M. Ali Lampisang,Aceh Besar.

4. Syeikh Mahmud Blang pidi.

5. Syeikh H. Hasan Krueng Kale,Aceh Besar.

6. Syeikh Hasbullah Indrapuri,Aceh Besar.

7. Syeikh Abdul Gani al Khalidi Batu Basurek,Bakinang Sumbar.
Dan lain-lain Ulama Besar.
Beliau naik haji ke Mekkah dan setibanya kembali di Indonesia lantas mendirikan Madrasah Tarbiyah Islamiyah di Labuhan Haji. Tidak lama kemudian mengembangkan perguruannya dengan mendirikan Dayah(pesantren) di Blang Proh Labuhan Haji,Aceh Barat,yang luas kompleknya 1 Km persegi,dengan nama ''Darussalam fil Manbail ilmi wal Hikam'' . Bahagian yang tertinggi dari madrasah beliau di beri nama ''Bustanul Muhaqiqiin''(Kebun orang-orang yang memperdalam ilmu-ilmu pengetahuan).

Beliau adalah seorang yang sangat kukuh dan kuat menyebarkan,mempertahankan agama atas dasar Madzhab Syafi'i Rhl.dan juga menyebarkan faham Ahlussunnah wal Jama'ah dalam i'tiqad. Bukan beratus,tetapi beribu-ribu murid beliau yang diasuh dan dididik dalam Ibadat Islamiyah menurut dasar Madzhab Syafi'i,Tasauf menurut dasar Thariqad Naqsyabandi al Khalidi. Acap kali beliau menuliskan namanya dengan Tuanku Muda Wali as Syafi'i,al Asy'ari,al Khalidi(Syeikh Muda Wali penganut Madzhab Syafi'i dan faham Ahlussunnah wal Jama'ah dengan Tasauf Thariqat al Khalidi an Naqsyabandi).
Sesudah beliau wafat pada tahun 1380 (1961 M.) maka perguruan beliau dipimpin anak beliau Muhibuddin Wali,Jamaluddin Wali dan H. Imam Syamsuddin Blang Proh.

Murid-murid beliau yang telah menjadi kader-kader Islam Syafi'yah yang sekarang menjadi guru-guru agama di pelosok-pelosok Aceh sudah banyak sekali,di antaranya:
1. Tgk. Syeikh Adnan Mahmud,Bakongan Aceh.

2. Tgk. Syeikh Qamaruddin,Taunom Aceh Barat.

3. Tgk. Syeikh Usman al Fauzi. Cot Iri Aceh Besar.

4. Tuanku Idrus Batu Basurek,Bakinang.

5. Tuanku Labai Sati,Malalo Padang Panjang,Sumbar.

6. Tgk. Mohd. Daud Zamzamy,Aceh Besar.
7. Tgk. Syeikh Abdul Aziz Saleh,Samalangan Aceh Utara.

8. Tgk. Syeikh Mohd. Isa,Peudada Aceh Utara.

9. Tgk. Mohd. Amin,Blang Blahdeh Aceh Utara.

10. Tgk. Syeikh Syahbuddin Syah,Keumala,Aceh Utara.

11. Tgk. Syeikh Jamaluddin Teupin Puiti Lok Sukon.

12. Tgk. Syeikh Ahmad,Blang Nibong Aceh Utara.

13. Tgk. Syeikh Nawawi Harahap,Tapanuli.

14. Tgk. Jafar Shiddik. Kota Cane.

15. Tgk. Amir Umar Panton Labu,Aceh Utara.
16. Tgk. Abbas,Pareumbeu Aceh Barat.

17. Tgk. Syeikh Mohd. Daud,Gayo Aceh Pidi.

18. Tgk. Syeikh Ahmad,Lam Lawi Aceh Pidie.

19. Tgk. Abu Bakar Sabil,Alu Tampak Aceh Barat(Meulaboh).

20. Tgk. Abdullah,Tanoeh Mirah Bireun.
Dan lain-lain banyak lagi.

Pendeknya dapat dikatakan bahwa Tgk. Syeikh Muda Wali adalah seorang Ulama Syafi'iyah yang besar,yang membentuk banyak ulama-ulama Syafi'iyah yang siap sedia selalu menegakkan faham Madzhab Syafi'i di Aceh dan di seluruh Indonesia.

Pada masa hidup beliau,Tgk. Muda Wali menggabungkan diri dengan Partai Islam Perti bersama-sama Tgk. H. Hasan Krueng Kalee.**

Senin, 19 September 2011

Album Balada 9 Auliya - Laa Tahzan Group


Album sholawat ini merupakan album perdana dari group sholawat LA TAHZAN Group yang membidani ini adalah Pondok Pesantren As-Sa'idiyyah I Bahrul Ulum Tambak beras Jombang.
Secara umum album ini merupakan album sholawat modern dengan lirik hampir sama dengan Duta Sholawat yang dilahirkan PP. Bahrul Ulum tambak beras.
Pokoknya Miriip.... Ama group Sholawat Duta Sholawat dengan Samudra Syafa'at-nya.
Ada 8 Judul lagu yang ada dalam album ini. Sebagai berikut..

Namun Lagu Favorite penulis situs ini adalah balada 9 Auliya dan Ilahal Kaun....
Berikut daftar link download mp3nya Semoga bermanfaat....

01. La Tahzan Group - Asy-Syafa'ah.mp3
02. La Tahzan Group - Balada 9 Auliya.mp3
03. La Tahzan Group - Ilahal Kaun.mp3
04. La Tahzan Group - Doa.mp3
05. La Tahzan Group - Ya Sayyidi.mp3
06. La Tahzan Group - An Nabi Shollu Alaih.mp3
07. La Tahzan Group - Sholawat Yamani.mp3

ULAMA BESAR MADZHAB SYAFI'I DARI ABAD KE ABAD * (Bag. 6)

ABAD Ke-XIV H.

Ulama-ulama yang wafat dalam abad ke XIV yang banyak jasanya dalam menyiar dan mempertahankan Madzhab Imam Syafi'i Rhl.diantaranya adalah sebagai berikut:

79. Zaini Dahlan (wafat 1304 H).

Nama lengkap beliau Syeikh Ahmad bin Zaini Dahlan,dan beliau adalah Imam dan Mufti Syafi'i di Mekkah al Mukkaramah pada tahun terakhir abad ke XIII. Tetapi beliau meninggal pada permulaan abad ke XIV H.

Beliau adalah seorang Ulama Besar Syafi'yah yang terkenal gigih dalam menyiarkan dan mempertahankan fatwa-fatwa dalam Madzhab Syafi'i.

Diantara karangan Ahmad bin Zaini Dahlan,terdapat kitab-kitab:
1. Al Futuhatul Islamiyah,dicetak di Mekkah tahun 1303H.

2. Tarikh Duwalul Islamiyah,cetakan tahun 1306 H.

3. Khulasatul Kalam fi Umarai Baladiharam,cetakan Mesir 1305.

4. Al Fathul Mubin Fadhail Khulafa ur Rasyidin,dicetak di Mesir tahun 1302.

5. Ad Durarus Saniyah Firradi 'alal Wahabiyah.**

80. Sayid Utsman,(wafat 1333 H)

Nama lengkapnya adalah Sayid Utsman bin Abdillah bin 'Aqil bin Yahya al 'Alawi,yang dimasyhurkan dengan nama julukan ''Mufti Batawi''.

Beliau adalah seorang Ulama Besar Syafi'iyah yang jarang tandingan di zamannya.

Beliau selain mengajar juga mengarang kitab-kitab agama yang sangat banyak tersiar luas di sekitar Jawa Barat dan Jawa Timur.80. Sayid Utsman,(wafat 1333 H)

Nama lengkapnya adalah Sayid Utsman bin Abdillah bin 'Aqil bin Yahya al 'Alawi,yang dimasyhurkan dengan nama julukan ''Mufti Batawi''.

Beliau adalah seorang Ulama Besar Syafi'iyah yang jarang tandingan di zamannya.

Beliau selain mengajar juga mengarang kitab-kitab agama yang sangat banyak tersiar luas di sekitar Jawa Barat dan Jawa Timur.
Diantara karangan beliau adalah:
1. Al Qawaninus Syar'iyah lil Mahkamah wal Iftaiyah(Sebuah kitab yang lengkap menerangkan soal-soal Nikah,thalak dan ruju' yang sangat berguna dipakai dalam Mahkamah-mahkamah Syar'iyah dalam lingkungan madzhab Syafi'i.

2. Iqazhuniyam fimaa yat 'alqu bilahillah was Shiyam(sebuah kitab khusus menerangkan persoalan masuk puasa,Hilal dan puasa).

3. Zharul Basim fi Athwar Abil Qasim(sebuah kitab menerangkan kisah Maulud dan Mi'raj Nabi Muhammad Saw.).

4. I'antut Mustarsyidin,berbahasa Arab,yaitu kitab untuk penolak fatwa-fatwa Ibnu Taimiyah dan Muhammad Abduh.

5. Kitab Sifat Duapuluh,sebuah kitab Usuluddin yang lengkap.
6. Thariqussalamah minal Khurasan wan Nadamah,berbentuk sya'ir dalam bahasa Arab menolak Muhammad Abduh dan Jamaluddin al Afgani.

7. Terjemahan Rukun Islam.

8. Maslakul Akhyar (Kumpulan Do'a).
dan banyak lagi,yaitu kitab-kitab dari bebagai vak dan ilmu-ilmu.

Sampai waktu ini (1972 M) kita dapati banyak karangan beliau dalam bahasa Melayu Jakarta yang dijual di toko-toko kitab di Jakarta. Di tangan kami tersimpan daftar nama-nama kitab karangan beliau sebanyak 80 buah kitab.

Beliau sangat berjasa dalam mengembangkan faham Syafi'iyah di Jakarta dan sekitarnya.
Diantara murid-murid beliau yang menjadi ulama besar di sekitar Jakarta adalah:
1. Almarhum Mohd. Thabrani Hoofd Penghulu,Pekojan Jakarta.

2. Alm. Muhd Mahbud bin Abd. Hamid Kamp. Jawa,Kota.

3. Alm. H. Muhammad 'Izzi Qurra Kamp. Jawa Kota.

4. Alm. Sayid Muhammad bin Abdurrahman Pekojan Jakarta.

5. Alm. Sayid Abu Bakar Habsyi Kebun Jeruk Jakarta.

6. Alm. Sayid Muhammad bin Alwi al Idrus Krukut Jakarta.
7. Alm. Ama Saidi Qurra Kebun Jeruk Jakarta.

8. Alm. H. Muhd Saleh Kampung Jawa Kota.

9. Alm. Sayid Ali Habsy Al Habsy Kwitang Jakarta.

10. Alm. Tuanku Raja Kemala Aceh.

11. Alm. K.H. Mansyur,Jembatan Lima Jakarta.

12. Kiyahi Ma'ruf Kampung Petunduan Senayan.
(yang terakhir ini adalah satu-satunya Ulama murid Syeikh Sayid Utsman yang masih hidup sekarang,dalam usia lk. 75 tahun,bermukim di Tebet Jakarta).
Boleh dikatakan bahwa pada umumnya Ulama-ulama Jakarta yang sekarang adalah berasal dari murid beliau.

Penulis buku ini berjumpa dengan seorang anak beliau yang sekarang sudah berusia lk. 65 tahun,bernama Sayid Hasan bin Utsman,dimana dari tangan beliau penulis melihat risalah surat menyurat antara Syeikh Yusuf bin Ismail Nabhani di Beirut dengan Syeikh Sayid Utsman ini. Beliau yang berdua ini satu masa.

Makam beliau ini sekarang diziarahi di perkuburan Karet Tanah Abang Jakarta,yang meninggal tahun 1333 H.

81. Abu Bakar Syatha.(wafat 1310 H)

Sayid Abu Bakar yang dimasyhurkan dengan nama Sayid Bakri Ibnul 'Arifbillah as Sayid Muhammad Syatha. Beliau adalah Ulama Syafi'i,mengajar pada Masjidil Haram Mekkah al Mukarramah di permulaan abad ke XIV. Beliau mengarang sebuah kitab dalam fiqih Syafi'i yang terkenal dalam pesantren-pesantren di Indonesia,yaitu kitab ''I'anatut Thalibin'' syarah Fathul Muin yang selesai dikarang tahun 1300 H.

Sayid Abu Bakar Syatha banyak berjasa memberi pelajaran kepada mukimin-mukimin dari Indonesia,sehingga pada permulaan abad ke 14 banyaklah ulama murid dari Abu Bakar Syatha yang mengembangkan Madzhab Syafi'i di Indonesia sehingga ajaran itu merata di seluruh kepulauan di Indonesia.**

82. Syeikh Ahmad Khatib (wafat 1334 H).

Nama lengkap beliau,Syeikh Ahmad Khatib bin Abdul Latief al Minangkabawi,as Syafi'i lahir di Kota Gendang Bukittinggi Sumatera Barat,pada hari Senin tanggal 6 Dzulhijah 1276 H.dan wafat di Mekkah hari Senin 8 Jumadil Awal 1334 H.

Beliau adalah seorang Ulama Besar yang pertama menduduki kursi dan jabatan IMAM KHATIB dan Guru Besar di Mesjid Mekkah(Mesjid Haram) dan juga Mufti Besar dalam Madzhab Syafi'i.

Beliau adalah satu-satunya Ulama Indonesia yang mencapai derajat setinggi jabatang yang dipangkunya di Mekkah Mukarramah. Banyak sekali murid beliau bangsa Indonesia pada permulaan abad ke 14 H. yang belajar kepada beliau tentang ilmu fiqih Syafi'i yang kemudian menjadi ulama-ulama besar pada pertengahan abad ini di Indonesia.

Di antara murid-murid beliau bangsa Indonesia itu dapat dicatat,yaitu Syeikh Sulaiman Ar Rasuli Candung Bukittinggi yang sampai sekarang(waktu menulis naskah ini) masih hidup sehat wal 'afiat. Kemudian terdapat alm. Syeikh Muhammad Jamil Jaho Padang Panjang,alm. Syeikh Abbas Qadhi Ladang Lawas Bukittinggi(bapak pengarang buku ini). Alm. Syeikh Abbas Abdullah Padang Japang Suliki,alm. Syeikh Khatib 'Ali Padang,alm. Syeikh Ibrahim Musa Parabek,alm. Syeikh Mustafa Husein Purba Baru Mandhailing,alm. Syeikh Hasan Maksum Medan Deli dan banyak lagi ulama di Jawa,Madura,Sulawesi,Kalimantan,yang berasal dari murid Syeikh Ahmad Khatib ini.

Syeikh Ahmad Khatib al Minangkabawi ini boleh dikatakan menjadi tiang tengah dari Madzhab Syafi'i dalam dunia Islam pada permulaan abad ke XIV.

Beliau banyak sekali mengarang kitab dalam bahasa Arab dan bahasa Melayu(Indonesia),diantaranya yang banyak tersiar di Indonesia,adalah:
1. Riyadathul Wardhiyah dalam ilmu fiqih.

2. Al Khutathul Mardhiah,soal membaca ''Ushalli''.

3. Al minhajul Masyru',soal hukum faraidh(harta pusaka)

4. Ad Dalilul Masmu',soal hukum pembagian harta pusaka.

5. An Nafahaat,Syarah waraqaat.(usul Fiqih).

6. Irsyadul Hajara fi Raddhi al Nashara.

7. Tanbihul Awam,masalah Syarikat Islam.

8. Iqnaun Nufus,tentang zakat uang kertas.

9. Itsbatus Zain.
Dan banyak lagi yang lain.

Perlu dijadikan catatan bahwa telah terjadi perdebatan yang hebat antara Syeikh Ahmad Khatib ini dengan Syeikh Sa'ad Mungka Payakumbuh Sumatera Barat,yaitu seorang Ulama Besar Syafi'yah juga seumur dengan Syeikh Ahmad Khatib dalam persoalan Rabithah dalam amalan Thariqat Naqsyabandi.

Diantara kedua beliau ini terjadi polemik dengan buku. Enak juga membaca perdebatan dua orang Ulama Besar ini tentang masalah Rabithah itu,tetapi harus dibaca buku-buku dari kedua belah fihak dan perhatikan dalil-dalilnya. Sekali-sekali jangan membaca sefihak.**

83. Syeikh Mhd. Sa'ad(wafat 1339 H).

Syeikh Mohd. Sa'ad lahir di Mungka,Payakumbuh Sumatera Barat pada tahun 1277 H.bertepatan dengan 1857 H.

Pada waktu muda,beliau belajar ilmu-ilmu agama kepada Syeikh Abu Bakar Tabing Pulai Payakumbuh dan kepada Syeikh Mhd. Saleh Mungka,Tanah Datar Batusangkar.

Pada tahun 1894 M.beliau naik haji ke Mekkah dan bermukim di situ menuntut ilmu sampai th 1900 M. Sesudah mempelajari segala macam ilmu agama,beliau pulang ke kampungnya. Pada tahun 1912 beliau datang lagi ke Mekkah dan mukim disitu sampai tahun 1915.M

Pada tahun 1915 M. Kembali ke Indonesia,membuka pesantren di Surau Baru Mungka Payakumbuh sampai wafat,yaitu sampai tahun 1924 M(1339 H).

Beliau seorang Ulama Syafi'iyah yang terkenal,bisa membaca kitab-kitab Syafi'i yang besar-besar dengan lancar,seumpama Tuhfah dan Nihayah dan juga bisa mengajarkan tafsir-tafsir Al-Qur'an secara lancar sekali.

Pada satu ketika timbul perselisihan faham dengan Syeikh Ahmad Khatib Minangkabau yang ketika itu menjadi Mufti di Mekkah dalam soal-soal amalan Thariqat Naqsyabandi,sehingga timbul polemik di mana masing-masing membuat buku untuk menolak lawannya.

Untuk menolak Syeikh Mhd. Sa'ad, Syeikh Ahmad Khatib,mengarang satu buku yang bernama ''Izhar Ziglil Kadzibin fi tasyabbuhim bis Shiddiqiin'' dan Syeikh Mhd. Sa'ad mengarang buku untuk menolak itu dengan nama ''Irgamil unufil muta'an nitiin'',dimana kedua ulama besar yang setaraf ini ''berdebat secara sengit''untuk menegakkan kebenaran faham masing-masing.

Beliau berselisih faham tentang amal Thariqat Naqsyabandi,tetapi dalam menganut faham Madzhab Syafi'i dalam syari'at dan ibadat kedua beliau ini bersatu dan menjadi bintang-bintangnya.Syeikh Mhd. Sa'ad juga ahli falak,pandai menghitung perjalanan bulan dan matahari,tetapi dalam masuk puasa bulan Ramadhan beliau tetap memakai ru'yah.

Pada tahun 1918 terjadi musyawarah Ulama Syafi'iyah di Mesjid Ladang Lawas,Bukittinggi,dengan pimpinan Syeikh Abbas Qadhi,di mana Syeikh Mhd. Sa'ad juga ikut hadir.

Dalam permusyawaratan itu ternyata bahwa Syeikh Mhd. Sa'ad adalah seorang Ulama Syafi'iyah yang pintar,melebihi dari ulama-ulama Minangkabau ketika itu.Penulis buku ini pernah melihat dengan mata kepala,bahwa sekali sebulan diadakan wirid dengan mengaji fiqih,tafsir dan tasauf di Suraubaru-Mungka, yang dihadiri oleh murid-murid beliau yang terdiri dari ulama-ulama besar pula. Jadi beliau adalah guru dari guru-guru Syeikhul Masyaikh. Diantara murid beliau yang kelihatan oleh penulis buku ini terdapat Maulana-maulana: Syeikh Sulaiman ar Rasuli, Syeikh Abbas Ladanglawas, Syeikh Abd. Wahid Tabek Gadang, Syeikh Rasyid Thaher Rambatan Payakumbuh,Syeikh Mohd. Jamil Jaho, Syeikh Makhudum Solok, Syeikh Sulaiman Gani Magek, Syeikh Abdul Majid Payakumbuh,dan lain-lain.

Kabarnya Syeikh Abdullah Halaban,seorang Ulama tua yang sebaya dengan beliau juga mengakui kealiman Syeikh Mhd. Sa'ad Mungka ini.

Salah seorang anak beliau,Syeikh Mhd. Jamil Sa'adi Mungka adalah pengganti beliau sesudah beliau berpulang kerahmatullah. Syeikh Mhd. Sa'ad tiang tengah Madzhab Syafi'i pada zamannya!**

84. Syeikh Nawawi Bantan. (wafat 1315 H).

Nama lengkap beliau adalah Abu Abdul Mu'thi,Muhammad bin Umar bin 'Ali Nawawi al Jawi al Bantani.

Kami tidak mempunyai catatan tentang tanggal lahir dan wafat beliau,tetapi dalam kitabnya ''Nihayatuz Zein'' disebutkan bahwa beliau adalah Ulama terkemuka dalam abad ke 14 H.

Beliau banyak sekali mengarang kitab dalam bahasa Arab,khususnya kitab fiqih Syafi'i,yang membuktikan bahwa beliau adalah seorang yang berasal dari Indonesia yang bermukim di Mekkah,penyebar dan pengembang Madzhab Syafi'i yang sangat kuat.
Diantara kitab-kitab beliau yang tersiar luas di tengah-tengah masyarakat ummat Islam yaitu:
1. Nihayatuz Zein fi Iryadil Mubtadin, syarah Fathul Muin karangan Malibari,Fiqih Syafi'i, dicetak oleh percetakan Darul Qalam di Kairo tahun 1966 M.

2. Tanqihul Qaulal Hadits fi Syarhi Lubabil Hadits,cetakan Maktabah Masriyah Cirebon.

3. Syarah Ajrumiyah,dikarang tahun 1881 M.

4. Fathul Majid, dikarang tahun 1881 M.

5. Syarah Barjanzi,dikarang,tahun 1883 M.

6. Lababul Bayan,dikarang tahun 1884 M.

7. Syarah Salamul Munajat,dikarang tahun 1884.

8. Marahun Labid,kitab Tafsir 2 jilid.
Dan lain-lain.**

85. An Nabhani (wafat 1350 H).

Nama lengkap beliau adalah Yusuf bin Ismail bin Muhammad Nashiruddin an Nabhani. Nabhani adalah nama suku bagi Bani Nabban. Lahir di desa ''Ijzam'',sebuah desa kecil dalam wilayah Hefa di Palestina yang dulu masuk lingkungan wilayah Beirut,tetapi sekarang diduduki oleh Israel.

Mula-mula beliau belajar pada bapak beliau Syeikh Ismail bin Yusuf,seorang ulama Syafi'iyah juga,tetapi kemudian beliau dikirim ke Mesir untuk belajar pada Universitas Al Azhar. Beliau masuk Al Azhar tahun 1289 H.dalam usia 18 tahun. Banyak guru-guru beliau Ulama Madzhab Syafi'iyah dalam Al Azhar itu,diantaranya beliau berguru kepada.
1. Syeikh Ibrahim as Saqa as Syafi'i (wafat 1298 H).

2. Syeikh Ibrahim al Khalil as Syafi'i (wafat 1287 H.)

3. Syeikh Sayid Muhammad Damanhuri as Syafi'i (wafat 1286 H.)

4. Syeikh Ahmad al Ajhuri as Syafi'i (wafat 1293 H).

Dengan Syeikh Ibrahim Saqa beliau mempelajari kitab-kitab fiqih Syafi'i yaitu Kitab-kitab ''Tahrir'' dan ''Minhaj'',karngan Syeikhul Islam Zakari Anshari yang telah diajarkan oleh Syeikh-syeikh Syarqawi dan Bujairimi.

Syeikh Yusuf bin Ismail an Nabhani kemudian terkenal di seluruh dunia Islam,karena beliau banyak meninggalkan karangan kitab-kitab yang besar,yaitu 46 buah: Di antara kitab-kitab karya beliau:
1. Al Fathul Kabir,3 jilid besar,cetakan Mustafa al Babil Halabi,Kairo,yang berisi lebih dan 14.450 hadits.

2. Muntakhab,dari dua kitab Sahih yang berisi 3010 hadits sahih.

3. Syawahidul Haq tentang istigatsah dengan Nabi,di mana di dalamnya ditolak habis-habisan faham Ibnu Taimiyah dan sekalian faham yang tidak menyukai tawassul dan wasilah(574 halaman,cetakan Babil Halaby Kairo).

4. Irsyadul Hayara yaitu kitab yang menerangkan keburukannya kalau anak-anak Islam masuk sekolah Nashara.

5. Al Majmu'atun Nabhaniyah,Shalawat-shalawat kepada Nabi(4jilid).

6. Tafsir Qurratul 'Ain yang dikutip dari Tafsir Baidhawi dan Jalalein.
Dan lain-lain banyak lagi.

Semua karya beliau itu sudah tercetak,kebanyakannya pada percetakan Kairo dan Beirut.

Syeikh Ismail bin Yusuf an Nabhani pernah menjabat Hakim Tinggi dalam Mahkamah Tinggi di Beirut. Beliau wafat tahun 1350 H.setelah meninggalkan jasa bagi Ummat Islam,khususnya yang menganut Madzhab Syafi'i.**

86. Hasan Ma'sum (wafat 1355 H).

Nama lengkap beliau adalah Syeikh Hasanuddin bin Syeikh Ma'sum, lahir di Labuhan Deli Sumatera,dalam tahun 1884 M. Dan wafat di Medan 7 Januari 1937 M. (24 Syawal 1335 H) dalam usia 53 tahun menurut hitungan tahun Masehi.

Orang tuanya Syeikh Ma'sum adalah seorang ulama terkenal pula,sebagai ulama tasauf. Nenek moyang beliau berasal dari Pasai(Aceh) dan sudah jalan 7 turunan sampai kepada almarhum Syeikh Hasan Ma'sum ini yang berada di Deli Sumatera Timur. Guru beliau yang pertama adalah bapak beliau sendiri,tetapi setelah berusia 10 tahun beliau dikirim ke Mekkah al Mukarramah untuk belajar ilmu agama,sampai 9 tahun beliau di Mekkah.

Guru-guru beliau di Mekkah adalah diantaranya Syeikh Abdussalam Kampar, Syeikh Ahmad Hayat(Arab), Syeikh Ahmad Khatib Minangkabau seorang ulama yang temasyhur dan menjadi Imam dan Khatib pada Madzhab Syafi'i di Mekkah,dan kepada Syeikh Amin Ridwan di Madinah.

Hal ini terjadi sekitar tahun 1900 M.sampai 1903 M. (lk.1320 H).

Setelah nn tahun di Mekkah beliau kembali ke Kampungnya,yaitu di Labuhan Deli,tetapi 6 bulan sesudah itu kembali ke Mekkah,karena belum merasa puas dalam ilmu yang ada pada beliau.

Pada kali yang kedua ini beliau tinggal 3 tahun di Mekkah,dalam usia 23 tahun beliau kembali ke Indonesia,dan langsung kawin dengan seorang wanita yang baik. Tidak lama sesudah kawin beliau kembali ke Mekkah,meneruskan mencari ilmu-ilmu agama yang tinggi-tinggi,khususnya ilmu fiqih dalam Madzhab Imam Syafi'i.

Pada kali yang ketiga kembali di Indonesia lantas diangkat menjadi Mufti dalam Madzhab Syafi'i oleh Sulthan Ma'mun ar Rasyid,yaitu Sulthan Deli yang masyhur ketika itu. Beliau banyak mengarang kitab Agama Islam,khususnya yang bertalian dengan fiqih-fiqih Imam Syafi'i Rahimahullah.

Boleh dikatakan hampir segenap anggota Pimpinan gerakan Al Jam'iyatul Wasliyah di Medan,suatu organisasi massa ummat Islam yang menjadi benteng Madzhab Syafi'i adalah berasal dari murid beliau Syeikh Hasan Ma'shum ini. Di antara murid beliau adalah Alm. Syeikh Abdurrahman Syihab. Ketua umum Jamiatul Wasliyah. Beliau adalah tiang tengah Madzhab Syafi'i di Sumatera Utara pada ketika itu.**

87. Syeikh Muhammad Jamil Jaho (wafat 1360 H).

Syeikh Mohd. Jamil Jaho, demikianlah nama lengkap beliau dan terkenal dengan gelar ''Angku Jaho''.

Beliau berasal dari sebuah kampung JAHO di padang Panjang Sumatera Barat. Sewaktu beliau mukim di Mekkah telah belajar fiqih Syafi'i, diantarnya kepada Syeikh Ahmad Khatib Minangkabau,Mufti Syafi'i ketika itu di Mekkah. Sepulangnya dari Mekkah,beliau membuka pesantren di kampung Jaho Padang Panjang,yang sampai sekarang masih ada.

Beliau adalah seorang Ulama Besar yang membangun Pesantre Tarbiyah Islamiyah(PERTI) bersama-sama dengan kawan-kawan beliau. Syeikh Sulaiman Ar Rasuli,Syeikh Abbas Qadhi, Syeikh Abd. Wahid Tabek Gadang dan lain-lain

Pada Madrasah beliau Madrasah Tarbiyah Islam Jaho diajarkan kitab-kitab fiqih Syafi'i dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi antara lain kitab-kitab.
1. Matan Taqrih,karangan Abu Suja'.

2. Fathul Qarib,Syarah Alfazh at Taqrib.

3. Fathul Muin,Syarah Fathul Qarib.

4. Al Mahalli,karangan Syeikh Jalaluddin al Mahalli.

5. I'anatut Thalibin,karangan Sayid Abi Bakar Syatha.

Semuanya adalah kitab Fiqih Syafi'iyah yang dikarang oleh Ulama-ulama Syafi'i yang terkemuka.

Di Madrasah Tarbiyah Islamiyah beliau tidak pernah mengajarkan kitab-kitab fiqih madzhab yang lain selain dari Syafi'i. Tiap-tiap tahun Madrasah Tarbiyah Islamiyah Jaho Padang Panjang,mengeluarkan ulama-ulama Syafi'iyah tidak kurang dari 50 orang dan sekarang mengajarkan fiqih Syafi'yah di pelosok-pelosok tanah air di Indonesia.**



ULAMA BESAR MADZHAB SYAFI'I DARI ABAD KE ABAD * (Bag. 5)

ABAD Ke-XIII H.

75. As Syarqawi.(wafat 1227 H).

Nama lengkap beliau Syeikh Abdullah bin Hijaz bin Ibrahim,lahir tahun 1150.dan wafat pada tahun 1227 H.,bermaqam di Mesir. Beliau adalah mahasiswa universitas Al Azhar Mesir,dan kemudian sampai menjadi salah seorang dosen(Syeikh dari Universitas Al Azhar itu).

Beliau adalah seorang Ulama Besar Syafi'yah di Mesir pada zaman itu dan banyak mengarang kitab fiqih Syafi'i dan lain-lain kitab yang sampai sekarang masih dicetak dan disiarkan di seluruh dunia Islam
Diantara karya beliau dalam fiqih Syafi'i adalah yang berjudul ''As Syarqawi al at Tahrir'' yaitu kitab fiqih Syafi'i untuk mensyarah kitab Tahrir karangan Imam Zakariya al Anshari. Kitab Syarqawi itu terdiri atas dua jilid besar dengan 525 hal. Setiap jilidnya,dimulai dengan ''Alhamdulillah hilladzi faqqaha'' dan disudahi dengan ''Walhamdulillahi Rabbil'alaimiin''. Kitab Syarqawi selesai dikarang tahun 1192 H.,jadi beliau adalah seorang Ulama Syafi'i pada akhir abad ke XII,tetapi karena beliau wafat pada tahun 1227 maka beliau dimasukkan dalam barisan Ulama Syafi'i abad ke XIII.

Karya beliau yang lain,diantaranya:

1. At Tuhfatul Bahiyah fi Thabaqatis Syafi'iyah,yaitu kitab untuk menerangkan ulama-ulama besar Syafi'iyah dari abad ke IX sampai abad ke XII.

2. Tuhfatul Nazhirin,dicetak di Mesir tahun 1281.

3. Kitab Usuluddin ''Syarqawi Syarah Sanusi''(144 halaman),selesai dikarang beliau 13 Ramadhan 1194 H.

Keistimewaan beliau ini adalah mempunyai ''Sorban besar'' sehingga pada zaman itu diambil menjadi tamsil,yaitu untuk menyatakan sesuatu yang besar,dikatakan orang: ''Sebesar sorban Syarqawi''.**

76. Syeikh Muhammad Arsyad Banjar(wafat 1227 H).

Nama lengkap beliau Syeikh Haji Muhammad Arsyad bin Abdullah al Banjari,lahir di kampung Luk Gabang-Martapura(Kalimantan Selatan) pada tanggal 13 Safar 1122 H(lk. 1710 M),wafat tanggal 6 Syawal 1227 H.(lk.1812 M) dalam usia 105 tahun.

Pada tahun 1152 H.(lk.1739 M),dalam usia lk.30 tahun,beliau naik haji ke Mekkah dengan sengaja juga untuk menuntut ilmu pengetahuan agama Islam. Beliau bermukim di Mekkah selama 30 tahun dan di Madinah selama 5 tahun,bertekun mempelajari seluk beluk agama Islam,khususnya ilmu Usuluddin,Ahlussunnah wal Jama'ah dan fiqih Madzhab Syafi'i Rhl.

Guru-guru beliau adalah:
1. Allamah Syeikh Athaillah di Mekkah.

2. Allamah Syeikh Muhammad al Kurdi di Madinah.

3. Allamah Abdul Karim Samman di Madinah.
Dan lain-lain.
Kawan-kawan beliau yang belajar bersama ketika di Mekkah diantaranya adalah:
1. Syeikh Abdussamad Palembang,pengarang kitab ''Hidayatussalikiin'', ''Sairussalikin'' dan lain-lain.

2. Syeikh H. Abdurrahman Mashri di Jakarta.

3. Syeikh Abdulwahab Bugis,Sulawesi Selatan.

Syeikh Muhammad al Arsyad al Banjari adalah seorang Ulama Besar dalam Madzhab Syafi'i yang jarang tandingannya,begitu juga kawan-kawan beliau yang tersebut adalah ulama-ulama besar dalam Madzhab Syafi'i.

Pada bulan Ramadhan tahun 1186 H.beliau kembali ke kampung halaman dan ketika itu diangkat menjadi Mufti Kerajaan Banjar,berkedudukan di Martapura,dalam usia 65 tahun.
Tidak salah kalau dikatakan bahwa Syeikh Arsyad Banjar inilah ulama besar yang menyiarkan agama Islam ber-Madzhab Syafi'i di seluruh Kalimantan,sehingga penduduk Kalimantan pada waktu itu seluruhnya menganut Madzhab Imam Syafi'i Rahimahullah.

Beliau banyak mengarang kitab,diantaranya:
1. Sabilah Muhtadin,ditulis tahun 1193-1195 H.

2. Tuhfatur Raghibiin,ditulis tahun 1180 H.

3. Al Qaulul Mukhtashar,ditulis tahun 1196 H.

4. Kitab Ushuluddin.

5. Kitab Tasauf.

6. Kitab Nikah.

7. Kitab Faraidh.

8. Kitab Hasyiyah Fathul Jawad.

Di samping itu beliau menulis satu naskah al Qur'anul Karim Tulisan tentang beliau sedikit,yang sampai sekarang masih terpelihara dengan baik.

Zurriyaat(anak dan cucu piut) beliau banyak sekali yang menjadi ulama besar,pemimpin-pemimpin,yang semuanya teguh menganut Madzhab Syafi'i sebagai yang di wariskan oleh Syeikh Muhammad Arsyad Banjar.
Diantara zurriyat beliau yang kemudian menjadi ulama besar turun temurun adalah:
1. H. Jamaluddin,Mufti,anak kandung,penulis kitab ''Perukunan Jamaluddin''.

2. H. Yusein,anak kandung,penulis kitab ''Hidayatul Mutafak kiriin''.

3. H. Fathimah binti Arsyad,anak kandung,penulis kitab ''Perukunan Besar'',tetapi namanya tidak ditulis dalam kitab itu.

4. H. Abu Sa'ud,Qadhi.

5. H. Abu Nairn,Qadhi.

6. H. Ahmad,Mufti.

7. H. Syahabuddin,Mufti.

8. H.M. Thaib,Qadhi.

9. H. As'ad,Mufti.

10. H. Jamaluddin II,Mufti.
11. H. Abdurrahman Sidiq,Mufti Kerajaan Indragiri Sapat(Riau) pengarang kitab ''Risalah amal Ma'rifat'', ''Asranus Salah'', ''Syair Qiyamat'', ''Sejarah Arsyadiyah'' dan lain-lain.

12. H.M. Thaib bin Mas'ud bin H. Abu Saud,ulama Kedah,Malaysia,pengarang kitab ''Miftahul Jannah''.

13. H. Thobah Qadhi-Qudhat,pembina Madrasah ''Sulamul 'Ulum'' Dalam Pagar Martapura.

14. H.M. Ali Junaedi,Qadhi.
15. Guru H. Zainal Ilmi.

16. H. Ahmad Zainal Aqli,Imam Tentara.

17. H.M. Nawawi,Mufti.
Dan lain-lain banyak lagi.

Semuanya yang tersebut di atas adalah zurriyat-zurriyat Syeikh Arsyad yang menjadi ulama-ulama dan sudah berpulang ke rahmatullah.

Sebagai kami katakan di atas,Syeikh Muhammad Arsyad bin Al Banjari dan sesudah beliau,zurriyat-zurriyat beliau adalah penegak-penegak Madzhab Syafi'i dan faham Ahlussunnah wal Jama'ah,khususnya di Kalimantan.
Adapun zurriyat-zurriyat beliau yang masih hidup sekarang(1389 H)yang dapat kita catat diantaranya,adalah:
1. H. Abdullah Siddiq,keluaran Kairo,pensiunan Qadhi.

2. H.M. Arfan,pensiunan Qadhi.

3. H. Salman Jalil,kepala Pengawas Peradilan Agama se Kalimantan.

4. H.M. Idrus Ma'ruf,kepala peradilan Dep. Agama Kab. Banjar,Martapura.

5. H. Ghazali,kepala Kantor Urusan Agama Rantau.

6. H. Sirajuddin,ketua Majlis Ulama Martapura.
Dan lain-lain.

Sedemikian yang sampai kepada kami catatannya sambil kami minta maaf kepada zurriyat-zurriyat Syeikh Arsyad Banjar yang tidak tercatat disini,karena tidak ada catatannya pada kami. Pada waktu sekarang,boleh dikatakan,lebih 90% ulama dan rakyat Kalimantan penganut Madzhab Syafi'i sejak masuknya Islam sampai sekarang ini.

Mudah-mudahan Allah menurunkan rahmat kepada mereka dan kita semuanya,amin-amin.**

77. As Syanwani(wafat 1233 H).

Muhammad bin 'Ali as Syafi'i as Syanwani,lahir di Mesir di sebuah desa Syanwani.

Beliau ini belajar fiqih Syafi'i kepada Syeikh Isa al Barawi pengarang Hasyiyah Minhaj,kemudian beliau di Azhar dan Jami'ah Fakihani di Mesir juga.

Setelah Imam Syarqawi Syeikhul Azhar wafat pada tahun 1227,maka Imam Syanwani lari dari kota Mesir karena beliau enggan untuk diangkat menggantikan gurunya Imam Syarqawi menjadi Syeikhul Azhar,yaitu menjabat Guru Besar pada Al Azhar itu. Tetapi beliau dijemput bersama oleh Ulama-ulama dan diangkat menjadi Guru Besar Jami'i Azhar itu.

Beliau wafat tahun 1233 H.dan disembahyangkan di Azhar oleh ummat Islam yang banyak,kemudian bermakam dekat Azhar itu. Imam Syanwani adalah seorang Ulama Syafi'i yang besar dalam abad ke XIII,beliau mengarang kitab-kitab Hasyiah al Mukhtasar Abi Jamrah (Kitab Syanwani),Hasyiah Syarah Abdissalam.

Hasyiah sebahagian yang kedua dari kitab Minhaj dan lain-lain. Dengan adanya Syeikh Syanwani ini,Madzhab Syafi'i di Mesir bertambah lama bertambah kukuh,apalagi dapat mempengaruhi begitu rupa Jami'ah Al Azhar.**

78. Al Bajuri (wafat 1276 H).

Nama lengkap beliau adalah Syeikh Ibrahim bin Syeikh Muhammad Al Bajuri. Lahir di Bajur Mesir.

Beliau adalah seorang Ulama Syafi'i yang besar,belajar agama di Universitas Al Azhar yang terkenal,tetapi kemudian sampai menjadi Guru Besar dari Jami' Al Azhar itu.

Guru beliau dalam ilmu fiqih adalah Syeikh Abdullah As Syarqawi,Sayil Daud al Qal'awi dan lain-lain.

Beliau banyak sekali mengarang kitab,diantaranya:
1. Al Bajuri,kitab fiqih dalam Madzhab Syafi'i dua jilid sebagai Syarah dari Kitab Fathul Qarib.

2. Kifayatul 'Awam,kitab Tauhid menurut dasar Ahlussunnah wal Jama'ah.

3. Hasyiah Sanusi,dalam soal ilmu Tauhid.

4. Syarah 'Imrithi,ilmu nahwu.

5. Hasyiah Matan Jaharatut Tauhid,ilmu Tauhid.

6. Hasyiah Matan Sulam,karangan Akhdhari.
Dan lain-lain.

Beliau ini sangat berjasa bagi ummat Islam Indonesia,karena kitab-kitab beliau,baik dalam ilmu fiqih atau dalam ilmu tauhid dibaca dan dipelajari di Pesantren dan Madrasah-madrasah agama di seluruh pelosok Indonesia.**


Bacaan 'Basmallah" Dikalangan Ulama v.2


Lanjutan dari 1
SCAN-2 (lanjutan dari SCAN-1) Footnote kitab “AL WASITH FIL MADZHAB” juz I, hlm.221, karya Hujjatul Islam Al Imam Al Ghazali (w.505).


►INI TERJEMAHAN TEKS YANG BERLATAR BELAKANG WARNA KUNING.

….Dari Abi Hurairah bahwa beliau melakukan shalat (berjama’ah), beliau mengeraskan bacaan “Basmalah”nya. Kemudian setelah shalat tersebut, beliau berkata (kepada para makmum) “Sesungguhnya saya telah menampilkan kepada kalian sebuah shalat yang menyerupai shalat Rasulullah saw.
Dan hadits ini di shohihkan oleh imam Daruquthni, Al khatib, Al Baihaqi dan yang lain. Demikian selesai sudah nukilan ini yang di ambil dari tafsir Ibnu Katsir, namun sebenarnya dalam tafsir tersebut masih ada katerangan lain mengenai ini, maka cobalah anda merujuk kesana (Juz I, hlm 16-17).

✓ Dan lihatlah pula dalam bab “JAHR” (mengeraskan basamalah) dalam hadits Ibnu Abbas, namun lemah yang dikeluarkan oleh:

Al Bazzar (1/255) nomor 526.
Tirmidzi (2/14).
Daruquthni (1/304).
Imam Uqaily dalam kitab “Addu’afaa’” (1/80-81) dan dalam kitab “Al mu’jam Kabir (11442).

✓ Dan Haditsnya Abi Hurairah ra yang membaca keras “basmalah”, yang di shohihkan oleh:

Ibnu Khuzaimah.
Ibnu Hibban.
Daruquthni dan Hakim.

✓ Dan coba lihatlah pula di:
Sunan Annasa’I (2/134).
Daruquthni (1/305).
Al Hakim (1/232).
Ibnu Khuzaimah (1/251).

✓ Dan haditsnya Umi Salamah tentang membaca keras “Basmalah”, yang diriwayatkan oleh:

✓ Daruquthni dan di shohihkan olehnya (1/307).
Al Hakim dan di shohehkan olehnya (1/232).
Ibnu Khuzaimah dan di shohihkan olehnya (493).
Baihaqi (1/44).
Dan lainnya…

✓ Dan dalam shohih bukhari (9/90-91) hadis nomor (5946) yang berbunyi:
”Anas ra di tanyai; “Bagaimana bacaannya Nabi Saw?”
Anas ra menjawab:”Bacaanya beliau secara mad (panjang-pent). Lalu Anas ra membaca (mempraktekkan-pent):”Bismilahirrahmannirrahim” beliau membaca mad (memanjangkan) kalimat:
BismillAAAhir.
RohmAAAnir.
Rohiiim…


►INI TERJEMAHAN TEKS YANG BERLATAR BELAKANG WARNA HIJAU.

Adapun dalilnya kelompok yang tidak membaca keras “Basmalah” ini hadits yang juga dari Anas ra dengan statuss hadits MAUQUF.
Anas ra bercerita:”Saya pernah shalat bermakmum kepada Rasulullah saw, Abu Bakar ra, Umar ra, Utsman ra dan Ali ra, mereka semua mengawali bacaannya (langsung-pent) “ALHAMDULILLAHIROBBIL ‘ALAMIN….” Mereka tidak menyebutkan “BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM” di awal bacaan dan di akhir bacaan.
Hadits serupa juga diriwayatkan oleh;
imam Ahmad dengan redaksi yang bermacam macam (3/179-223-224-273.
Imam Muslim (1/299).
Imam Baihaqi (2/50-51).
Imam Daruquthni (1/315).
Imam Thahawi dalam syarahnya kitab Ma’ani Al Atsar (1/203).
Thabrani (1/228 no.739).
Abu Nu’aim dalam kitab Al Hilyah (6/179).


Masalah “Basmalah” ini sebenarnya adalah masalah yang cukup panjang dan catatan kaki ini masih membutuhkan penyusun khusus. Dicukupkan hingga disini dimana sudah saya sajikan dan saya lampirkan kepada kita tentang penyebutan dalil dalil yang menetapkan membaca keras “Basmalah dan juga dalil dalil yang menafikan itu.

Semoga Allah senantiasa memberi perlindungan dan pertolongan. Amin.


►INI TERJEMAHAN TEKS YANG BERLATAR BELAKANG WARNA BIRU.

Imam Syaukani berkata:
“Ketahuilah bahwa umat ini telah sepakat tidak mengKafirkan orang yang menetapkan membaca keras “Basmalah” dan juga tidak mengKafirkan orang yang menafikan itu karena adanya perbedaan sudut pandang ulama. Namun berbeda jika seandainya ada orang yang meniadakan huruf secara global atau menetapkan huruf/ayat yang tidak di ucapkan oleh ulama satupun. Yang seperti inilah yang dihukumi kafir secara ijma’.

Tidak ada silang pendapat bahwa “Basmalah” yang berada dipertengahan surat Annaml itu adalah termasuk ayat. Dan juga tidak ada khilaf menetapkan “Basmalah” sebagai bagian dari semua permulaan surat suratan dalam mushaf alqur’an. Kecuali didalam permulaan surat Attaubah..

Adapun masalah bacaan “Basmalah” dalam permulaan surat Alfatihah tidak ada perbedaan dalam tubuh “QIRO’AH SAB’AH”. Dan juga didalam permulaan setiap surat, sehingga seorang qori’ mengawali nya dengan “Basmalah”, kecuali dalam surat Attaubah (tidak perlu membaca basmalah-pent).

Adapun dalam permulaan semua surat suratan itu “basmalah” menyambung dengan “basmalah” surat sebelumnya. Ini telah ditetapkan oleh:

Ibnu Katsir.
Qoluun.
‘Ashim.
Kasa’i.

Dari para ahli quraa’ yang menetapkan “Basmalah” berada dalam permulaan disetiap surat, kecuali permulaannya surat Attaubah, basmalah nya dibuang, ialah:

Abu Amr.
Hamzah.
Warasy.
Ibnu ‘Amir.

Lihat lebih lengkapnya dalam kitab Nailul Author (2/198-214).

Wallahu a’lam wa ahkam.
Semoga bemanfaat.
Salam Aswaja !!

Bacaan "Basmalah" diKalangan Ulama v.1


SCAN-1.
Scan saya kali ini adalah footnote dari kitab “AL WASITH FIL MADZHAB” juz I, hlm.220, karya Hujjatul Islam Al Imam Ghazali (w.505).

Cetakan Darul Kutub Ilmiyah.

FootNote (tahqiq) ini ditulis oleh Abi Amr Al Husaini Bin Umar Bin Abdurrahim.
-------------------------------------------------
INI TERJEMAHAN TEKS YANG BERLATAR BELAKANG WARNA KUNING.


Adapun membaca keras “Basmalah” ini sebuah masalah yang panjang dan bercabang cabang.

Kelompok yang berpendapat bahwa “Basmalah” bukan bagian dari surat “Al Fatihah”, maka mereka tidak membaca dengan keras, begitu juga kelompok yang berpendapat bahwa “Basmalah” adalah bagian dari awal surat “Al Fatihah” (saja).

Adapun kelompok yang berpendapat bahwa “Basmalah” adalah bagian dari awal semua surat Al Qur’an, maka mereka berbeda pendapat.

IMAM SYAFI’I Rahimahullah berpendapat bahwa ia mengeraskan “Basmalah” bersama surat “Al Fatihah dan surat suratan yang lain. Dan ini adalah madzhabnya golongan dari sahabat nabi saw , tabi’in dan para imam muslimin salaf dan kholaf.

✔ Yang mengeraskan bacaan “Basmalah” dari kalangan Sahabat adalah:

Abu Hurairah ra.
Ibnu Umar ra.
Ibnu Abbas ra.
Mu’awiyah ra.

✔ Dan telah menceritakan pula imam AbdilBar dan imam Baihaqi dari Sayyidina Umar dan Sayyidina Ali.

✔ Imam Khatib juga telah menukilnya dari para Khulafa’ul Arba’ah namun itu langka (gharib).

✔ Sedangkan dari kalangan Tabi’in adalah:

Sa’id bin Jubair.
‘Ikrimah.
Abi Qolabah.
Azzuhri.
Ali bin Hasan.
Muhammad bin Ali bin Hasan.
Sa’id bin Musayyib.
Atho’.
Thowus.
Mujahid.
Salim.
Muhammad bin Ka’b al qurdhi.
Ubaid.
Abi baker bin Muhammad bin Amr bin Hazm.
Abi Wail.
Ibnu Sirin.
Muhammad bin almunkadar.
Ali bin Abdullah bin Abbas.
Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas.
Nafi’ mantan sahaya nya Ibnu Umar.
Zaid bin Aslam.
Umar bin Abdul aziz.
Azrouq bin Quais.
Hubaib bin Abi Tsabit.
Abi Sya’tsa’.
Makhul.
Abdullah bin Mughoffal bin Muqorron.

✔ Imam Baihaqi menambahi:
Abdullah bin Shofwan.
Muhammad ibnu alhanafiyah.

✔ Imam Ibnu AbdilBar menambahi pula:
Amr bin Dinar.

Argumentasi dalam ini semua adalah bahwa “Basmalah” itu termasuk sebagian dari surat “Al Fatihah”, sehingga “Basmalah” ini dibaca keras seperti halnya ayat Alfatihah yang lainnya,.

Imam Nasa’i meriwayatkan dalam kitab sunan nya, Ibnu Huzaimah dalam kitab Shohih nya dan Ibnu Hibban dalam kitab Shohihnya pula. Dan imam Hakim dalam kitab Al Mustadraknya, dari Abi Hurairoh….. Bersambung ke SCAN-2.
-------------------------------------
Bagi sahabatku yang mengikuti kelompok yang tidak mengeraskan bacaan “Basmalah” nya, tidak usah berkoar koar disini yang sifatnya profokatif ya… Sabar.. nanti di SCAN-2 juga akan saya lampirkan juga..

Semoga bermanfaat.
Salam Aswaja !!


Minggu, 18 September 2011

Album ANal Abdu - Al Madina Group


Album Anal Abdu ini sebenarnya sudah lama sekali kira kira sudah 3 tahun yang lalu keluarnya, tetapi versinya hanya kaset Pita Bukan VCD, yang di Produksi Oleh AP Productions Dan Golden Hand. Pada Tahun 2011 ini Album Ini Akan dikeluarkan dalam Versi VCD-nya yang di Produksi Oleh CV. GSP (Gema Suara Pesantren) Record dan KSI (Kreasi Santri Indonesia).VCD ini sudah Beredar bulan Mei 2011. Dengan Munsyidnya Al: Abdul Ghofur, Ahmad Jamaluddin, Abdullah Ahmad, Ahmad Jaiz dan A. Syafii.Berikut Susunan Lagunya
Untuk Lagu Favorite Saya adalah : Anal Abdu dan Sholla AlaikaAllah

01. Al Madina Group - Muhammad Ya Gholi.mp3
02. Al Madina Group - Anal Abdu.mp3
03. Al Madina Group - Sholawatullah Taghsya.mp3
04. Al Madina Group - Nurul Habib.mp3
05. Al Madina Group - Muhammadun Nabiyyuna.mp3
06. Al Madina Group - Sholla Alaikallah.mp3
07. Al Madina Group - Shofat.mp3
08. Al Madina Group - Qolban Shogiron.mp3


Sabtu, 17 September 2011

ULAMA-ULAMA BESAR MADZHAB SYAFI'I DARI ABAD KE ABAD * (Bag. 4)

Setelah dari nomer urut 1 sampai dengan 64 ulama besar abad VIII maka kita akan memulai kembali ulama ulama besar yang bermadzab syafi'i pada
ABAD Ke IX H.

Ulama-ulama besar madzhab Syafi'i dalam abad ke IX atau yang wafat dalam abad ke IX H. Adalah diantaranya sbb:

65. Ibnu Ruslan (wafat 844 H)

Nama lengkap beliau Ahmad bin Husein bin Hasan bin Ruslan,dimasyhurkan dengan nama pendek,Ibnu Ruslan. Lahir di Ramlah Palestina tahun 773 H.

Guru-guru beliau adalah:

1. Ibnul Haim,Ibnul Garabili,As Syihab al Ba'uni dalam ilmu fiqih.

2. Ibnul 'Ala dan lain-lain dalam ilmu Hadits.

3. Ibnul Haim,'Umadi,Muhibul Qasi dan lain-lain dalam ilmu Nahwu.

Beliau banyak mengarang kitab diantaranya:

1. Matan Zubad,yaitu fiqih Syafi'i dalam bentuk sya'ir.

2. Sya'ir qiraat yang tiga tentang bacaan Al-Qur'an.

3. Syarah Hadits Bukhari.

4. Syarah Sunan Abu Daud.

5. Syarah Minhaj al Baidhawi.

6. Syarah Adzkarun Nawawi.
Dan banyak lagi.

Kitab Matan Zubad,yaitu fiqih Syafi'i dengan bentuk sya'ir terpakai hampir di seluruh Madrasah Syafi'iyah bagian Ibtidaiyah di Indonesia.

Kitab Matan Zubad dari Ibnu Ruslan adalah kitab yang baik sekali untuk dipakai sebagai pelajaran dasar dari fiqih Syafi'i,karena selain susunannya terang,juga cukup lengkap dari bab Thaharah sampai bab Ummahatul Aulaad dan ditutup dengan sya'ir tentang tasauf yang sangat baik sekali.

Beliau wafat bulan Sya'ban tahun 844 H,di Baitul Muqaddas Palestina dan bermakam di situ.**


66. Al Mahalli (wafat 835 H)

Nama beliau ini Jalaluddin al Mahalli,dilahirkan di Kairo di Mahalla al Kubra pada tahun 769 H.dan meninggal tahun 835 H. Al Mahalli inilah pengarang kitab Al Mahalli yang mensyarah kitab Minhajut Thalibin,karangan Imam Nawawi.

Kitab al Mahalli ini dipakai di seluruh sekolah agama kelas tinggi di seluruh Indonesia dan boleh dikatakan sekalian Ulama Syafi'i di Indonesia mempelajari dan memakai kitab ini.

Imam Jalaluddin al Mahalli pengarang sebahagian dari Tafsir Jalaein,karena tafsir itu dikarang berdua dengan Jalaluddin an Sayuti,sehingga tafsir ini diberi nama ''Jalalein'' yang berarti dua orang Jalaluddin.

Tafsir Jalalein ini dipakai pula hampir di seluruh sekolah agama di Indonesia dari dulu sampai sekarang.**

67. Ibnu Hajar al 'Asqalani.(wafat 852 H).

Nama lengkap beliau adalah Ahmad bin 'Ali bin Muhammad,Abdul Fadhli al Kinani as Syafi'i,yang masyhur dengan nama ''Al 'Asqalani'' saja,lahir di Mesir tahun 773 H.dan wafat tahun 852 H.dalam usia 79 tahun.

Pada waktu muda remaja beliau menghafal kitab al Hawi karangan Al Mawardi dan kitab Mukhtasar karangan Ibnul Hajib.

Tidak lama beliau berangkat ke Mekkah dan belajar menambah ilmunya di sana dengan Syeikh al 'Iz bin Jama'ah dan lain-lain ulama fiqih Syafi'i.

Beliau pernah menjadi Qadhi seluruh Mesir lk.selama 21 tahun di mana beliau menjadi hakim dalam Madzhab Syafi'i.

Beliau banyak sekali mengarang kitab-kitab dalam macam-macam vak,tetapi karangannya yang sangat terkenal ialah Fathul Bari Syarah Sahih Bukhari,17 jilid.

Khabarnya karya beliau sampai 150 buah kitab agama yang semuanya bermutu tinggi,terpakai dalam sekolah-sekolah tinggi dan bahkan menjadi ''kitab hadiah'' yang dihadiahkan antara raja dengan raja.

Diantara karangan beliau adalah:

1. Fathul Bari,syarah Bukhari(17 jilid) yang dikarang selama 29 tahun,dari tahun 813 H. Sampai tahun 842 H.

2. Kitab Bulugul Maram,kitab Hadits yang telah disyarahkan oleh as Shan'ani dengan nama ''Kitab Subulus Salam''

3. Al Ishabah fi asmais Shabah.

4. Tahdzibut Tahazib.

5. Talkhisu] Habir.
Dan lain-lain.**

ABAD Ke-X H.

68. As Suyuthi(wafat 911 H).

Nama lengkap beliau adalah Jalaluddin,Abdurrahman bin al Kamal bin Abi Bakar bin Muhammad as Suyuthi,lahir pada tahun 849 H.dan wafat tahun 921 H.

Beliau adalah seorang Ulama Besar dalam Madzhab Syafi'i penganut I'tiqad Ahlussunnah wal Jama'ah.(Sunny).

Pada waktu muda beliau pindah-pindah dari satu negeri ke negeri lain mencari ilmu,dari Bagdad sampai ke Syiria(Syam),sampai ke Hijaz,Yaman,India,Marokko,Tekruri dan lain-lain daerah Islam ketika itu.

Beliau mengarang kitab-kitab agama sampai 300 buah banyaknya,yang terdiri dari kitab-kitab hadits,fiqih,tafsir,nahwu,sharaf,bayan,ma'ni,badi'i dan lain-lain.

Diantara kitab-kitab hasil karya beliau yang terpakai sampai sekarang di seluruh dunia Islam,adalah ''Tafsir Jalalein'',yaitu karya dua orang yang bernama Jalal.

Walaupun beliau salah seorang yang sangat luas dan dalam ilmunya namun beliau belum berani menda'wakan diri sebagai Imam Mujtahid,akan tetapi masih tetap menganut Madzhab Syafi'i Rhl.

Ini adalah satu bukti bahwa derajat Imam Mujtahid Muthlaq itu sangat sulit untuk dicapai karena mempunyai banyak syarat.**

69. Qasthalani (wafat 923 H).

Nama lengkap beliau adalah Syihabuddin,Abul Abbas,Ahmad bin Muhammad bin Abu Bakar bin Abdulmuluk bin Ahmad Al Qasthalani. Lahir di Kairo.

Beliau adalah seorang ulama dalam madzhab Syafi'i yang sangat terkenal,karena beliau meninggalkan banyak karangan-karangan dalam pelbagai ilmu,umpamanya tentang sejarah Nabi,hal ihwal Nabi dan juga beliau mengarang kitab syarah bagi Bukhari.
Karangannya yang sangat terkenal adalah:

1. Al Mawahibulladunyah tentang ihwal junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Kitab ini pernah disyarah oleh Zarqani sebanyak 8 jilid besar.(Kedua-duanya ada dalam Kutubkhanah kami).

2. Irsyadus Sari Syarah Sahih al Bukhari sebanyak 10 jilid.

3. Banyaj lagi kitab-kitab karangan beliau tentang hadits.

Walaupun beliau ahli hadits yang terbesar tetapi beliau masih menganut madzhab Syafi'i dalam soal amal ibadat dan bahkan salah seorang dari ulama Syafi'iyah yang besar.

Beliau ini agak serupa dengan Ulama besar Ibnu Hajar al Asqalani yang juga bermadzhab Syafi'i dan pengarang kitab syarah Bukhari yang bernama ''Fathul Bari''(Semuanya ada dalam Kutubkhanah kami).
Kala ada orang yang mengatakan bahwa ulama-ulama Syafi'i tidak mengetahui hadits dan Qur'an maka orang yang berkata itu sama dengan orang sakit mata yang mengatakan matahari tidak ada.

Beliau wafat tahun 923.

Barangsiapa yang hendak mengetahui sejarah Qasthalani lebih lanjut bacalah kitab-kitab ''Syudzaratuz Zahab'' juz 8 halaman 121,''Dhau-ullami'' juz 2,halaman 313,''Badrut-badrut Tahkhi'' juz 1,halaman 102 dan lain-lain.**

70. Zakariya Anshari(wafat tahun 926 H).

Beliau ini bergelar Syeikhul Islam Zakaria al Anshari,lahir pada tahun 826 di Kairo.

Pada waktu mudanya telah menghafal kitab suci Al-Qur'an,kitab al 'Umdah,kitab Mukhtasar at Tibrizi.

Beliau pernah juga belajar di sekolah Tinggi al Azhar Kairo Dalam fiqih Syafi'i beliau mengarang kitab Minhaj Thulab,kemudian disyarah oleh beliau sendiri dengan nama kitab Fathul Wahab syarah Minhajut Thulab.

Kitab Fathul Wahab ini terdapat dalam peninggalan Raja-raja Islam di Kuntu-Kampar Kiri,Riau pada kira-kira abad ke X H. Di antara karya beliau juga adalah kitab ''Tahrir'' yang kemudian disyarah oleh Syeikh Syarqawi dengan judul ''Syarqawi al at Tahrir''.**

71. Ibnu Hajar al Haitami(wafat 974 H).

Nama lengkap beliau adalah Syihabuddin Ahmad bin Hajar al Haitami. Lahir di Mesir tahun 909.dan wafat di Mekkah tahun 974 H.(I'anatut Thalibin juz I halaman 18).

Pada waktu kecil beliau diasuh oleh dua orang Syeikh,yaitu Syeikh Syihabuddin Abul Hamail dan Syeikh Syamsuddin as Syanawi.

Pada usia 14 tahun beliau dipindahkan belajar masuk Jami' Al Azhar.

Pada Universitas Al Azhar beliau belajar kepada Syeikhul Islam,Zakariya al Anshari dan lain-lain.

Kitab-kitab karangan beliau banyak sekali,diantaranya:

1. Kitab Tufahtul Muhtaj al Syarhil Minhaj(10 jilid besar),sebuah kitab fiqih dalam Madzhab Syafi'i yang sampai saat ini dipakai dalam sekolah-sekolah Tinggi Islam di seluruh dunia,khususnya di Indonesia.

Kitab ini setaraf dengan kitab Nihayatul Muhtaj ila Syarhil Minhaj(8 jilid besar) karangan Imam Ramli(wafat 1004 H). Kedua-dua kitab ini adalah tiang tengah dari Madzhab Syafi'i,tempat kembali bagi Ulama-ulama Syafi'iyah dalam masalah-masalah agama di Indonesia pada waktu ini.

2. Kitab fiqih Fathul Jawad.

3. Kitab fiqih al Imdad

4. Kitab fiqih al Fatawi.

5. Kitab fiqih al 'Ubad.

6. Kitab Fatawi al Haditsiyah.

7. Kitab Az Zawajir,figtirafil Kabaair.

8. As Syawa'iqul Muhriqah Firraddi al az Zindiqah.
Dan banyak lagi.

Perlu diperingatkan kepada pembaca bahwa dalam lingkungan Ulama-ulama Syafi'iyah,terkenal dua orang Ibnu Hajar yaitu:

1. Ibnu Hajar al 'Asqalani (wafat 85t H.) pengarang kitab Fathul Bari al Syarhil Bukhari dan kitab hadits Bulugul Maram dll.

2. Ibnu Hajar al Haitami (wafat 974 H),pengarang kitab Tuhfah yang kita bicarakan sekarang ini.

Tetapi yang sangat terkemuka diantara dua orang Ulama Ibnu Hajar ini,adalah Ibnu Hajar al Haitami karena Ibnu Hajar al 'Asqalani lebih banyak kesibukannya dalan ilmu hadits dari pada ilmu fiqih.**

72. Khatib Syarbaini (wafat 977 H).

Nama lengkap beliau adalah Muhammad as Syarbaini al Khatib pengarang kitab fiqih dalam Madzhab Syafi'i yang banyak dipakai di sekolah agama di Indonesia,yaitu kitab Mughni al Muhtaj,suatu kitab yang menjadi syarah bagi kitab al Minhaj,karangan Imam Nawawi.

Khatib Syarbaini adalah bintang Ulama Madzhab Syafi'i Rhl dalam abad ke X H.

Pada Muqadimah kitab Mughni beliau menerangkan bahwa beliau baik Haji ke Mekkah,dan sampai menziarahi maqam Nabi Muhammad Saw.di Madinah pada tahun 959 H.

Beliau beristikharah di hadapan maqam Nabi sesudah sembahyang dua raka'at di Raudhah Nabi,maka hasilnya Tuhan telah membukakan hati beliau untuk mengarang kitab Mughni al Muhtaj syarah al Minhaj ini.

Diantara guru beliau adalah Syeikhul Islam Zakariya al Anshari. Kitab Mughni al Muhtaj (4 jilid),dimulai dengan perkataan ''Alhamdulillah al Ghani al Mughni'' dan diakhiri dengan ''Wa ash-habihii Ajma'in''.

Diantara kitab Fiqih karangan beliau juga ialah Kitab ''Al Iqna''' 2 jilid,dipakai dalam madrasah di seluruh Indonesia.**

ABAD Ke-XI H.

Ulama-ulama Besar Madzhab Syafi'i yang wafat dalam abad ke XI H.adalah sebagai berikut

73. Imam ar Ramli(wafat 1004 H)

Nama lengkap beliau adalah Syamsuddin Muhammad bin Abil 'Abbas Ahmad bin Hamzah Ibnu Syihabuddin ar Ramli,lahir di Kairo.

Beliau ini pengarang kitab Nihayatul Muhtaj(Nihayah),8 jilid untuk kitab al Minhaj karangan Imam Nawawi.

Beliau diberi nama julukan ''Imam Syafi'i kecil''dan Mujtahid kurun ke-10.

Kitab karangan beliau Nihayatul Muhtaj dikarang dalam abad ke X H. Sebagai komentar(syarah)dari kitab al Minhaj karangan Imam Nawawi,kitab fiqih besar dalam Madzhab Syafi'i(8 jilid).

Di Indonesia kitab ini sangat terkenal dan terpakai dalam perguruan-perguruan tinggi dan pesantren Syafi'iyah.

Kitab ini setaraf dengan kitab Tuhfatul Muhtaj karya Imam Ibnu Hajar al Haitami(wafat 946 H) yang juga pensyarah kitab Minhaj karangan Imam Nawawi Rahimahullah.**

74. Ar Raniri (1068 H).

Nama lengkap beliau Syeikh Nurudin Muhammad Jaelani bin Ali bin Hasanji bin Muhammad Hamid ar Raniri.

Dalam kitab ''Nuzhaful Khawatir'',karangan Abdul Haj Fakhruddin al Hasam,sebuah kitab berbahasa Arab yang menerangkan riwayat hidup Ulama-ulama India pada abad ke 11 H.tersebut nama beliau: Syeikh Nuruddin Muhammad bin Ali Al Hamidy as Syafi'i al Asy'ary al Idrusi ar Raniri as Suraty.

Jelas bahwa beliau adalah seorang Ulama besar pada abad ke 11 H. Penganut dan penyebar Madzhab Syafi'i dalam ibadat dan faham Ahlussunnah wal Jama'ah dalam i'tiqad.

Beliau lahir di Ranir,sebuah desa di teluk Kambay,Gujarat India. Belajar agama Islam dalam Madzhab Syafi'i di negerinya dan kemudian belajar di Mekkah al Mukarramah.

Di Mekkah beliau berkenalan dengan Syeikh Abdurrauf al Fanshuri,seorang ulama besar bermadzhab Syafi'i juga,berasal dari Fanshur,Barus,Singkil,pantai barat Sumatera.
Syeikh Abdurrauf al Fanshuri adalah penterjemah Al-Qur'an ke dalam bahasa Indonesia,yang diberi nama ''Tafsir Baidawi Melayu''. Beliau adalah murid dari Ar Raniri.

Pada tahun 1047 H.ar Raniri datang ke Aceh,yaitu pada zaman Sulthan Iskandar Tsani(berkuasa dari tahun 1636 M.sampai 1641 M).

Syeikh Nuruddin ar Raniri diangkat sebagai Mufti dalam Madzhab Syafi'i oleg Sulthan Iskandar Tsani,karena Sulthan ini pun bermadzhab Syafi'i Rhl.

Beliau menetap di Aceh sampai berkuasanya permaisuri Ratu Tajul Alam Shafiyatuddin Syah(berkuasa dari tahun 1641 M. Sampai 1675 M).

Sesudah 17 tahun tinggal di Aceh maka beliau pulang ke Gujarat,wafat di situ dan bermakam di Ranir juga.
Syeikh Nuruddin ar Raniri adalah Ulama besar dalam Madzhab Syafi'i dan Ahlussunnah wal Jama'ah yang jarang tandingannya ketika itu. Beliaulah seorang ulama yang sangat berjasa di Aceh,yang menjadikan Aceh sebagai ''Serambi Mekkah''.

Beliau juga banyak mengarang kitab,diantaranya:
1. Shiratul Mustaqim,fiqih Syafi'i.

2. Bustanus Salathin,polotik Islam.

3. Jawahirul Ma'lum fi Kasyfil Ma'lum,fiqih Syafi'i.

4. Al Im'am fi takfiri man Qala bikhalqil Qur'an(kitab tauhid)pembantah orang yang mengatakan bahwa Qur'an itu makhluk.

5. Syarimus Shiddiq li liqath iz zindiq(kitab menolak faham Wahdatul wujud).

6. Bad'u khalqis Samawaati wa'i ardhi.
Dan lain-lain,sampai lebih kurang 23 buah.

Ar Raniri adalah seorang Ulama Besar yang sangat anti kepada faham Wahdatul Wujud dari Hamzah Fanshuri dan Syamsuddin as Sumantri.**

Bagian pertama http://nuryahman.blogspot.com/2011/05/ulama-ulama-besar-madzhab-syafii-dari.html
Bagian Kedua http://nuryahman.blogspot.com/2011/05/ulama-ulama-besar-madzhab-syafii-dari_09.html
Bagian ketiga http://nuryahman.blogspot.com/2011/09/ulama-ulama-besar-madzhab-syafii-dari.html

ULAMA-ULAMA BESAR MADZHAB SYAFI'I DARI ABAD KE ABAD * (Bag. 3)

50. Al Kayahirasi (wafat 504 H).

Nama lengkap beliau adalah Imam Abu Hasan 'Ali bin Muhammad al Kayahirasi. Beliau adalah seorang ulama besar Syafi'iyah yang berkecimpung dalam soal tafsir al Qur'an.

Barangsiapa yang melihat karyanya,yaitu sebuah tafsir Qur'an yang menerangkan hukum-hukum yang ada dalam al Qur'an nisyaca meyakini yang kami terangkan di atas.

Sayang kitabnya itu belum tercetak,tetapi tersimpa baik dalam Darul Kutub al Mashriyah di Kairo di bawah no 144(tafsir). Beliau wafat tahun 504.terdahulu setahun dari Imam Ghazali.**

51. ** Al Ghazali**(wafat 505 H).

Nama lengkap Al Ghazali adalah Zainuddin Hujatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Ibnu Muhammad al Ghazali. Beliau dilahirkan di kota Thos,di Khurasan,10 mil dari Nisahur Persia pada tahun 450 H.

Beliau belajar fiqih pada ulama Fiqih Syafi'i yang besar,Imamul Haraini Abul Ma'ali Al Juwaini (wafat 478 H) di negeri Nisabur Persia.

Imam Ghazali juga ikut mengajar pada sekolah Tinggi Syafi'iyah An Mizhamiyah di Bagdad tahun 484 H.

Imam Ghazali seorang 'alim besar. Majelis pengajiannya diberi nama oleh orang dengan julukan ''Majelis 300 sorban besar''. Beliau selain ahli fiqih juga ahli tasauf yang tak ada tandingannya ketika itu. Kitabnya dalam tasauf ialah Kitab Ihya Ulumuddin yang terkenal dan sekarang dipakai oleh seluruh ulama dalam dunia Islam.Dalam fiqih Syafi'i beliau mengarang kitab-kitab Al Wasith,Al Basith dan Al Wajiz yang sampai sekarang terpakai pada sekolah-sekolah Syafi'iyah.

Imam Ghazali mengarang 47 buah kitab dari pelbagai ilmu pengatahuan,bukan saja ilmu fiqih tetapi juga ilmu usul fiqih,ilmu tasauf,ilmu filsafat,ilmu al Qur'an,dan lain-lain.

Hal ini harus diketahui oleh orang-orang yang anti Madzhab Syafi'i yaitu pengikut-pengikut madzhab Ibnu Taimiyah,Muhammad Abduh dan Rasyid Redha cs.

Imam Ghazali yang begitu luas dan dalam ilmunya,toh masih mau mengikut Imam Syafi'i,apalagi kita ini yang ilmunya boleh dikatakan tidak seberapa kalau dibanding dengan ilmu Imam Ghazali.
Karangan-karangan kitab Imam Ghazali di antaranya adalah:

1. Ihya Ulumuddin.

2. Tahafutul Falasifah.

3. Al Iqthisad fil I'tiqad.

4. Al Munqidz Minad Dhalal.

5. Jawahiril Qur'an.

6. Mizanul 'Amal.

7. Al Maqshadul Asna fi Ma'an asamil Husna.

8. Faisahlut Thariqah bainal Islam waz Zindiqah.

9. Al Qisthasul Mustaqim.

10. Al Mustazhari.

11. Hujatul Haq.

12. Mufshilul Khilaf.
13. Kimiyaus Sa'adah.

14. Kitabul Basith.

15. Al Wasith.

16. Al Wajiz.

17. Khulasatul Mukhtasar.

18. Yaqutut Ta'wil fi Tafsirit Tanzil(40 jilid)

19. Al Mushtashfa.

20. Al Mankhul.

21. Al Muntahal fi Ilmil Jidal.

22. Mi'yarul Ulum.

23. Al Maqashid.

24. Al Madhanun.

25. Misykatul Anwar.
26. Mahkun Nadhar.

27. Tilbisu Iblis.

28. Nashihatul Muluk.

29. Ad Durarul Fakhirah.

30. Anisul Wahdah.

31. Al Qurbah Ilallah.

32. Akhlaqul Abraar.

33. Bidayatul Hidayah.

34. Al Arba'in fi Usuluddin.

35. Adz Zari'yah.

36. Al Mabaadi wal Khayaat.

37. Talbisu Iblis.

38. Nashihatul Muluk.
39. Syifa'ul 'Alim.

40. Iljamul 'Awam.

41. Al Intishar.

42. Al 'Ulumuddiniyah.

43. Ar Risalatul Qudsiyah.

44. Itsbatun Nadhar.

45. Al Ma'khadl.

46. Al Qaulul Jamiil.

47. Al Amaali.

Imam Ghazali telah meninggalkan nama dan jasa yang sangat berharga bagi ummat Islam seluruhnya.**

52. Al Bagawi (wafat 510 H)

Abu Muhammad Hasan bin Mas'ud al Bagawi adalah seorang ulama besar dalam Madzhab Syafi'i. Beliau selain ahli fiqih juga ahli tafsir.

Di antara karya beliau:

1. Masabihussannah (Hadits).

2. Ma'alimut Tanzil (Tafsir).**

53. Syahrastani (wafat 548 H).

Nama lengkap beliau Muhammad bin Abdilkariim,Abul Fatah,as Syahrastani. Lahir di desa Syahrastan tahun 479 H. dan wafat tahun 548 H.dalam usia 70 tahun.

Beliau adalah seorang ulama besar dalam Madzhab Syafi'i dan juga ulama terbesar dari kaum Ahlussunnah wal Jama'ah.

Belajar fiqih kepada Syeikh Ahmad al Khawafi,teman Imam Ghazali,dan Qadhi di Thus(Persia).

Dalam ilmu usuluddin beliau berguru kepada Syeikh Abdul Qasim al Anshari,seorang ulama usuluddin terbesar ketika itu,dan tentang ilmu hadits beliau belajar kepada Abul Hasan al Madaaini.Dari mulai muda remaja Syahrastani belajar ilmu pindah dari satu negeri ke negeri yang lain dalam mengejar ilmu pengetahuan. Pada ketika usia beliau 30 tahun ia naik haji ke Mekkah,kemudian ia datang ke Bagdad dan mengajar di sekolah Tinggi ''Nizhamiyah'',sebuah Universitas tertua di Bagdad.

Ketika menjadi dosen pada perguruan tinggi ini banyak sekali mahasiswa yang belajar kepada beliau dan kemudian menjadi ulama-ulama besar pula,seumpama Imam Baihaqi,Imam Abu Manshur,Imam Abdul Hasan bin Hamaweh,dan banyak lagi. Perlu diketahui bahwa Imam Baihaqi adalah seorang ahli hadits yang menganut madzhab Syafi'i juga.

Syahrastani mencapai puncak ilmu pengetahuan yang sangat tinggi maka karena itu beliau diberi julukan ''Imamul afdhal''(Imam yang paling baik).
Yaqut,seorang ahli tarikh mengatakan bahwa Syahrastani adalah seorang ahli dalam bermacam-macam ilmu dan mempunyai karangan yang banyak.

Diantara karangannya yang banyak,terdapat 17 buah kitab yang besar dan terpenting,seperti:

1. Al Milal wan Nihal,sebuah kitab yang menerangkan perbandingan-perbandingan faham yang berbeda-beda dalam kalangan Islam seumpama faham Syi'ah,Mu'tazilah,Khawarij,dan Ahlussunnah wal Jama'ah. Juga kitab ini berisi kupasan tentang faham bermacam-macam sekte dalam Kristen,dalam Yahudi,dalam Budha. Juga dikupas di dalamnya faham Plato,Aristoteles dan filsuf-filsuf yang lain.
2. Kitab Irsyad ila Aqaidil 'Ibad,yaitu tentang I'tiqad.

3. Syubahat Irusthathalis dan Ibnu Sina.

4. Nihayatul Aqdam fi Ilmi Kalam,tentang tauhid.
Dan lain-lain.

Dengan adanya Imam Syahrastani ini terhapuslah tuduhan-tuduhan orang mengatakan bahwa Ulama-ulama dalam Madzhab Syafi'i adalah ulama-ulama yang taqlid buta saja,tidak tahu Qur'an dan Hadits,dan lain-lain tuduhan bohong dan palsu.**

ABAD-VII Hijriyah.

Ulama-ulama Besar Madzhab Syafi'i yang wafat dalam abad ke VII,di antaranya adalah sebagai berikut.
54. Ar Razi (wafat 606 H).

Nama lengkap beliau adalah Abdillah Muhammad bin Umar bin Husein ar Razi.

Beliau adalah seorang ulama besar pada abad ke VI yang menganut Madzhab Syafi'i dan juga pahlawan dalam golongan kaum Ahlussunnah wal Jama'ah.

Beliau mengarang tentang Manaqib dalam sebuah kitab khusus yang bernama ''Manaqib Imam Syafi'i''.

Di samping itu beliau mengarang kitab fiqih ''Al Mashul'' dan banyak kitab Mukhtasar yang dikarang oleh beliau.

Di antara karangan beliau juga ada kitab Tafsir yang berjudul ''Tafsir Mafatihul Gaib''.

Inilah ulama besar ilmu Tafsir yang gigih mempertahankan Madzhab Syafi'i dan I'tiqad Ahlussunnah wal Jama'ah dari Asy'ari.**

55. Ibnul Atsir (wafat 606 H).

Nama lengkap beliau adalah Mubarak bin Muhammad bin Abdul Karim bin Abdulwahid as Syaibani. Beliau hanya dimasyhurkan dengan ''Ibnul Atsir''.(Pembaca jangan keliru,beliau ini bukan ''Ibnul Atsir'' ahli tarekh yang terkenal,tetapi beliau ini ''Ibnul Atsir'',ahli hadits dan penganut Madzhab Syafi'i).

Beliau lahir tahun 544 H.di Jazirah dekat Mousul di Iraq.

Beliau seorang ulama Syafi'iyah yang besar. Karyanya yang besar yang sekarang juga bertebar di Indonesia adalah kitabnya ''An Nihayah fi Garibil Hadits wal Atsar'',yaitu suatu kitab besar 7 jilid,di mana diterangkan secukupnya sekalian hadits yang sulit artinya. Kitab ini sangat berfaedah bagi ahli-ahli hadits karena daripadanya dapat difahamkan dengan mudah sekalian hadits yang sulit yang disusun secara alfabetis.Di antara karangan beliau terdapat:

1. Jamiul Ushul fi Ahaditsir Rasul (Syarah Hadits).

2. As Syafi'i,Syarah Masnad Syafi'i.

3. Al Mukhtar fi Manaqibil Akhyar.

4. Al Badi'i(Nahwu).

5. Al Insaf (Tafsir).
Dan lain-lain.

Beliau wafat di Jazirah tahun 606 H.seratus tahun kemudian dari Ghazali.**

56. Ar Rafi'i (wafat 623 H).

Abdul Qasim Abdul Karim ar Rafi'i,demikian nama lengkap beliau.

Gelarang Ar Rafi'i diambil dari nenek beliau Ar Rafi'i bin Khudej sahabat Nabi Muhammad Saw. Beliau meninggal pada tahun 623 H.

Beliau dikabarkan seorang yang bertuah. Buktinya walaupun beliau tidak memakai lampu di malam hari,namun dapat juga mengarang karena pelepah kurma bercahaya menggantikan lampu.

Ar Rafi'i mendapat kedudukan yang tinggi dalam Madzhab Syafi'i karena beliau berpangkat ''Mujtahid Madzhab'',sama derajatnya dengan Imam Nawawi.**

57. An Nawawi (wafat 676 H).

Muhyidin Abi Zakaria Yahya bin Syaraf an Nawawi,dilahirkan tahun 630 H.di Nawi sebuah negeri dekat Damaskus(Syiria). Beliau adalah ulama besar Madzhab Syafi'i yang terkenal dalam abad ke VII.di Syiria dan sekitarnya.

Di Indonesia nama beliau juga terkenal karena kitabnya ''Minhajut Thalibin'',yaitu suatu kitab yang pertama-tama masuk ke Indonesia di antara kitab-kitab agama Islam lainya. Kitab itu dipakai dan dipelajari hampir di seluruh madrasah,surau,pesantren di Indonesia sedari abad ke VII itu.

Kitabnya Minhajut Thalibin itu telah pernah disalin ke dalam bahasa Perancis oleh L.W.C.van de Berg,dengan nama ''Minhajut Thalibin,Manuel de Jurisprudence musulmane selon le ritide Chri'il'',3 jilid,dicetak di Jakarta tahun 1882-1884 M. Kitab Minhaj ini mendapat perhatian besar di kalangan Ulama Syafi'iyah sendiri,sehingga banyak sekali yang mensyarah/menjelaskan dan menguraikan lebih luas.
Di antara syarah Kitab Minhaj ini adalah:

1. Tohfah,dikarang oleh Ibnu Hajar al Haitami. Kitab ini dipelajari tamat oleh Pahlawan Diponegoro.

2. Nihayah,dikarang oleh Ibnu Syihabuddin ar Ramli. (10 jilid).

3. Mugni al Muhtaj,dikarang oleh Muhammad as Syarbaini al Khatib. (4.jilid besar).

4. Al Mahalli,karangan Syeikh Jalaluddin al Mahalli.(4 jilid besar).

Selain kitab Minhajut Thalibin,Imam Nawawi mengarang pula kitab-kitab dalam ilmu Hadits,tasauf,tafsir dan lain-lain yang terpakai dalam sekolah agama di Indonesia,seperti kitab-kitab:

1. Syarah Shahih Muslim.

2. Riyadhus Shalihin.

3. Adzkaar.

4. Matan al Arba'in.

5. Al Irsyaad fi Ulumil Hadits.

6. At Taqrib.

7. Al Mubhimaat.

8. Al Tahrirul al-Fazh.

9. Al 'Umdah.

10. Al Idhah.

11. Al Manasik.

12. At Tibyan fi adabi hamlatil Qur'an.

13. Al Fatawi.

14. Ar Raudhah.

15. Al Majmu' Syarah Muhadzab.
Dan lain-lain.

Kata orang,kalau dihitung karangannya dibanding umurnya,maka terdapat setiap hari beliau mengarang 4 helai,yaitu 8 halaman penuh.

Beliau mendapat kedudukan yang tinggi dalam Madzhab Syafi'i yaitu menjadi ''Mujtahid Madzhab''.**

58. Izzuddin bin Abdissalam(wafat 606 H).

Nama lengkap beliau 'Izzuddin Abdul 'Aziz bin Abdissalam bin Abil Qasim. Kadang-kadang nama beliau dipendekkan saja dengan 'Izz bin Abdissalam.

Lahir di Damaskus tahun 577 H.

Sejak mudanya beliau belajar fiqih Syafi'i kepada Syeikh Ibnu 'Asakir,Syeikh Syaifuddin al Ahmad dan lain-lain.

Beliau menjadi seorang ulama besar pada ketika itu,sehingga diberi gelar julukan ''Sulthan Ulama''.

Beliau tinggal di Damaskus menjadi guru,mengarang kitab-kitab agama,bertabligh,berfatwa dan kadang-kadang menjadi Qadhi.

Beliau adalah seorang ulama yang tidak segan-segannya mengatakan yang hak kepada raja-raja yang berkuasa. Ia mengecam sekeras-kerasnya sikap Sulthan Damaskus Shalih Ismail al Ayubi karena Sulthan main mata dengan kaum Salib. Maka ia ditangkap dan dipenjarakan.
Kemudian beliau pindah ke Kairo dan diangkat oleh penguasa di Kairo menjadi Qadhil Qudhat(Kepala seluruh Qadhi).

Tetapi kemudian ia berhenti dari jabatannya itu karena berselisih faham dengan Waziruddalah Ya'isyuddin Hasan.

Beliau tinggal bertekun mengajar fiqih Syafi'i pada Madrasah Shahiliyah,di samping mengarang dan berfatwa.

Orang banyaj melihat bahwa derajat beliau sudah sampai ke derajat Imam Mujtahid,tetapi beliau mengatakan belum bisa terpikul soal itu karena beratnya. Beliau tetap menganut Madzhab Syafi'i dan mempertahankan sekuat-kuatnya. Beliau adalah pejuang melawan serbuan Tartar ke Mesir di bawah komando Raja Quthuz,sehingga Ummat Islam mendapat kemenangan pada perjuangan di Sungai Jalut melawan laskar Tartar.
Di antara murid beliau yang kemudian menjadi ulama besar pula adalah Syeikh Taqiyuddin Ibnu Daqiqul 'Id,dan murid inilah yang memberikan gelar ''Sulthan Ulama'' kepada beliau.

Beliau banyak mengarang kitab-kitab besar dalam ilmu fiqih,tafsir,hadits,tauhid,tashauf dan lain-lain. Ada 30 buah kitab agama karangan beliau.

Karangan-karangannya yang besar adalah:

1. Qawa' idul Ahkam fi Mashalihil Anaam,yang dinamakan juga dengan ''Al Qawaidul Kubra''.

2. Madzazul Qur'an.

3. Fatawi al Mashriyah.

4. Al Fawaid fi Musykilil Qur'an,yaitu sebuah kitab yang sangat berharga menerangkan soal-soal yang musykil dalam ayat-ayat al Qur'an.(Kitab ini tersimpan dalam Kutub Khanah pengarang buku ini,cetakan Kuweit).
Dan lain-lain.

Beliau wafat dan bermakam di Kairo tahun 660 H. Dalam usia 83 tahun dengan perjuangan,penuh dengan berfatwa,mengarang,berpidato dan menjadi Qadhi.

Inilah *bintang Ulama Syafi'i dalam abad ke VII H.*

ABAD Ke-VIII H.

Ulama-ulama besar Madzhab Syafi'i yang wafat dalam abad ke VIII H.diantaranya adalah sebagai berikut:
59. Taqiyuddin Ibnu Daqiqil 'Id (wafat 702 H).

Abul Fatah Taqiyuddin Ibnu Daqiqil 'Id adalah seorang ulama Syafi'iyah yang besar dalam abad ke VII H.

Beliau dilahirkan di atas kapal ketika ibu-bapaknya pergi ke Mekkah pada tahun 615 H.dari negeri Qush.

Banyaj orang mengatakan bahwa Ibnu Daqiqil 'Id ini adalah ulama Mujaddid tahun 700.

Beliau belajar fiqih kepada gurunya Syeikh Izzuddin bin Abdussalam,seorang Ulama Syafi'yah yang terkenal juga.**

60. Zamlukani (wafat 727).

Kamaluddin Muhammad bin Abdul Wahid az Zamkulani adalah seorang ulama Syafi'i yang terkenal pada abad ke VIII H. Beliau mengarang kitab ''Al Burhan fi Fijazil Qur'an'',suatu kitab yang penting yang memperkatakan tentang mujizat al Qur'an suci.**

61. Taqiyuddin as Subki (wafat 756 H).

Nama lengkap beliau, 'Ali bin Abdul Kafi,Abulhasan Taqiyuddin as Subki,lahir di desa Subki Mesir pada tahun 683 H.

Beliau adalah seorang Ulama besar Syafi'iyah di Mesir ketika itu yang mahir dalam ilmu tafsir. Qadhi Qudhah,mahir ilmu usuluddin,fiqih,nahwu dan sharaf,ahli bahasa,mempunyai kesanggupan untuk berdebat dan munazarah menegakkan kebenaran Ilahi.

Karangan beliau ada 20 buah kitab besar,diantaranya:

1. Takmilah Syarah Muhadzab,yaitu untuk mencukupkan yang kurang dalam Syarah Muhadzab karangan Imam Nawawi. Al Majmu' syarah al Muhadzab itu adalah karangan Taqiyuddin Subki dari kitab ar Ruhn(jilid ke 10) sampai tamat. (Jilid terakhir dari kitab al Majmu' ini yang pada pengarang hanya sampai jilid ke 12,furu' Nakhtimu bihi bi'aunillahi wataisirihi).

2. Syarah Kitabul Minhaj karangan Imam Nawawi.

3. Tafsir ad Durun Nazhim fi tafsiril Qur'anil 'Azhim.

4. Kitab penolak faham Ibnu Taimiyah dalam soal Thalaq dan Ziarah.
5. At Tahbiril Muhazab fi Tahrifil Madzhab,syarah kitab Minhaj.

6. Al Ibtihaj fi Syahril Minhaj.

7. Raful Hajib 'an Mukhtasar Ibnul Hajib.

9. Nurul Mashabih fi Shalatit Tarawih.
Dan lain-lain.

Hal ini diterangkan sejelas-jelasnya oleh anak beliau Syeikh Tajuddin Subki dalam kitabnya ''Tabaqatus Syafi'iyah'' pada jilid ke 6 dari halaman 146 sampai halaman 227.

Beliau wafat dan bermakam di Mesir pada tahun 756 H.**

62. Tajuddin Subki (wafat 771 H).

Nama lengkap beliau adalah Tajuddin Abdul Wahab Ibnu Tajuddin as Subki.

Beliau adalah seorang Ulama Syafi'iyah yang besar,mengikuti jejak ayahnya Syeikh Taqiyuddin as Subki.

Beliau ini banyak meninggalkan karya berupa karangan-karangan yang bermutu,diantaranya:

1. Tabaqatus Syafi'iyah al Kubra,yang isinya menerangkan Ulama-ulama Syafi'iyah sampai abad ke VIII H.

2. Jamul jawani'. (Usul fiqih).

3. Tausyihut Tash-hih, (usul fiqih).

4. Mu'idun Ni'am wa Mubidun Niqam.

6. Thabaqatus Shugra.

7. Al Asybah wan Nahhair.

Beliau wafat pada tahun 771 H.**

63. Ibnu Katsir (wafat 774 H).

Nama lengkap beliau adalah Imadidin Abu Fida' Ismail bin Katsir,yang termasyhur dengan ''Ibnu Katsir'' saja.

Beliau adalah seorang ahli tafsir,pengarang kitab tafsir yang terkenal dengan nama ''Tafsir Ibnu Katsir''.

Di dalam fiqih beliau adalah seorang ulama yang mengamalkan dan mempertahankan Madzhab Imam Syafi'i Rahimahullah.**

64. Imam Badruddin Muhammad bin Abdullah az Zarkasyi (wafat 794 H).

Beliau adalah seorang ulama Syafi'i yang terkenal di Mesir pada abad ke VIII H.yang dilahirkan di Kairo tahun 745 H. Kairo ketika itu penuh dengan Ulama-ulama dan Sarjana Islam yang pintar.

Di antara guru beliau terdapat Syeik Sirajuddin al Bulqini,Mufti Mesir yang terkenal dalam lingkungan Ulama-ulama Syafi'iyah yang terkenal besar.

Zarkasyi pada waktu remajanya belajar fiqih-fiqih Syafi'iyah,sehingga beliau menghafal kitab Minhaj karangan Imam Nawawi di luar kepala dan karena itu beliau kadang-kadang diberi gelar julukan dengan ''Minhaj''.

Di antara guru beliau terdapat Syeikh Jamaluddin al Asnawi,seorang Ulama Syafi'iyah yang terkenal di Mesir.

Imam Zarkasyi banyak mengarang kitab-kitab agama sampai sebanyak 32 buah nuskhah,diantaranya terdiri dari kitab-kitab besar berjilid dan kitab-kitab kecil.

Di antara karangan beliau yang tersiar di Indonesia adalah 'Al Burhan fi Ulumul Qur'an'',terdiri dari 4 jilid besar,cetakan Isa al Babil Halaby di Kairo.

Yang bertalian dengan fiqih Syafi'i,beliau telah mengarang:

1. Fathul ''Aziz al kitabil Wajiz'' membahas hadits-hadits dalam Syarah al Kabil,karangan Imam Rafi'i.

2. Takmilah,syarah kitab Minhaj.

3. Khadimur Rafi'i war Raudhah,14 jilid besar.

4. Khabayas Zawaya fil furu'.

5. Al Dibaj fi Tauhihil Minhaj.

6. Az Zahabul Ibriz.

7. Syarah kitab Tanbih,karangan Abu Ishaq as Syirazi.
8. Syarah al Wajiz,karangan Imam Ghazali.

9. Fatwa az Zarkasy.

10. Al Qawa'id fil furu'.

11. Majmu'atuz Zarkasyi.

12. Al Mu'tabar fi Takhriji al Haditsil Minhaj wal Mukhtasar.
Dan lain-lain.

Imam Badruddin Zarkasyi ini adalah *bintang Ulama Syafi'i dalam abad ke VIII,sehingga dengan karangan-karangan beliau Madzhab Syafi'i berkembang dari zaman ke zaman. Beliau wafat tahun 794 dalam usia 49 tahun.**