Pages

Bangladeshi Blog

Rabu, 30 Juni 2010

Album Dendang Rebana - Hikmatul Asror


Album Sholawat dari Hikmatul Asror ini merupakan Album terbaru dari kami yang berhasil diuploadkan, album sholawat ini kami jumpa di wilayah sragen (saat pulang kampung), namun begitu album sholawat ini berasal dari kawasan sumenep Jawa timur. Lagu lagu yang ditampilkan dengan seni rebana dengan berkolaborasi seni musik modern sehingga hampir sama dengan album sholawat pada umumnya.

Khusus Album sholawat kami jumpai album sholawat dengan cuma 5 judul lagu, namun begitu diimbangi dengan durasi perlagu cukup lama. berikut ini daftar lagu dan link download MP3 gratisnya :

01. Hikmatul Asror - Assalamu 'alaikum.mp3
02. Hikmatul Asror - Shollu 'alaa.mp3
03. Hikmatul Asror - Shola 'alaikallah.mp3
04. Hikmatul Asror - Marhaban.mp3
05. Hikmatul Asror - Maulaya Maulaya.mp3

Semoga bermanfaat, selamat mendownload dan mendengarkan sajian album sholawat ini.

Senin, 28 Juni 2010

Album Rekoso - Fasabaqna Group


Album Sholawat ini berjudul REKOSO (Hidup Semakin Susah) dari Group Sholawat Fasabaqna Group. Album ini termasuk album baru karena baru kami dapatkan tahun 2009 kemarin, namun begitu album ini termasuk album sholawat yang jarang ditemui. Apalagi didaerah yang sulit mengakses sholawat islam. Sebenarnya sudah lama ingin kami uploadkan namun berhubung VCD Orisinal belum ketemu untuk diconvertkan ke MP3.

Khusus album ini, penilaian ring tertinggi kami pada judul Maulidu Ahmad. Bagus nan lantunan yang indah. Ada 8 lagu yang ditampilkan dalam album ini, berikut daftar lagu dan link download MP3 sholawat album ini :

01. Fasabaqna - Maulidu Ahmad.mp3
02. Fasabaqna - Ahlan Wasahlan.mp3
03. Fasabaqna - Kaifa.mp3
04. Fasabaqna - Aya Shobiron.mp3
05. Fasabaqna - CintA Suci.mp3
06. Fasabaqna - Sholatullah.mp3
07. Fasabaqna - Ya Rosul Allah.mp3
08. Fasabaqna - Innallaha.mp3

Maka dari segera dapatkan VCD Orisinil nya, Demikian Informasi secuil dari kami semoga bermanfaat.

Album Ya Badrotim (Perdana) - Arsada Group


Alhamdulillah pada kesempatan ini, kami hadirkan album sholawat lawas dari Group Sholawat Arsada dari lamongan. Album ini kami tampilkan karena sangat bagus, kolaborasi seni jawa, albanjari dan modern. Album ini merupakan album perdana dari arsada group, setelah menuju sukses perdana lewat album ini, arsada group terus berkreasi dan berkembang hingga sekarang masih eksis.
khusus dalam album ini, kami menilai ada 2 lagu favorite yg kami sukai yakni ya imamarrusli dan ya badrotim. adapun keseluruhan lagu yang ditampilkan sebagai berikut :

01. Arsada - Ya Badrotim.mp3
02. Arsada - Ya Muhaimin.mp3
03. Arsada - Rochatil.mp3
04. Arsada - Allah Allahu.mp3
05. Arsada - Ya Sayyidar Rusli.mp3
06. Arsada - Thola'al badru.mp3
07. Arsada - Ya Imamarrusli.mp3
08. Arsada - Ya Rosulullah.mp3

Album ini sudah sangat jarang, karena sudah lama beredar dimasyarakat, Maka dari itu sesegera mungkin dicari ditoko musik islami yang terdekat. Demikian informasi album ini dari kami. Semoga bermanfaat.

Senin, 14 Juni 2010

Album Senandung Sholawat Vol 2 - As Salam Group - Magelang


Album Sholawat ini merupakan Album ke dua yang dikeluarkan oleh group sholawat Assalam dari magelang. Dengan Nama "Senandung Sholawat Santri Cilik". Sebagaimana Album perdananya, album ini hampir mirip. namun ada perbedaan dalam lagu-lagu dan lirik-lirik sholawatnya. Lagu favorite kami adalah Wahdana dan Hayyajal.
Untuk Daftar lagu dan Link Download MP3nya Sebagai berikut :

01. hayyajal.mp3
02. Ya Nabi Salam.mp3
03. Wahdana.mp3
04. Ifroh.mp3
05. Ya Thoibah.mp3
06. Yahlil jaziroh.mp3
07. Ya Robbana.mp3
08. Doa.mp3
09. Allahumma Sholli.mp3
10. Sa'lu Linnas.mp3

Demikian Informasi Album Kedua dari Assalam Group ini semoga bermanfaat

Album Senandung Sholawat - Assalam Group


Album Sholawat ini merupakan Album perdana dari Group Sholawat As Salam Magelang, dengan judul Album Senandung sholawat bersama Santri Cilik. Dalam Kandungan Sholawat album ini sangat mengkritik sosial yang seolah-olah Hubbu dunya. Khusus Album ini, penulis situs ini ada lagu yang kami senangi adalah zamaniyyah yang bercerita wanita membuka auratnya.
Sedangkan daftar lagu dan Link download MP3 nya sebagai berikut :

01. Ya Habibi - A. Estoria.mp3
02. Hayatu Yauman - Ayunil Azizah.mp3
03. Haltaqbaluni - A. Estoria.mp3
04. Ya Man - Ayunil Aziah.mp3
05. Yamimmu - A.EStoria.mp3
06. Zamaniyyah - Ayunil Azizah.mp3
07. Dauni - Ayunil Azizah.mp3
08. Jalaman - Ayunil Azizah.mp3
09. Halluman - A. Estoria.mp3
10. Assalam - Ayunil Azizah.mp3

Demikian Informasi Album Sholawat ini semoga bermanfaat.

Rabu, 09 Juni 2010

Album Antal Murtaja - Al Barokah Group


Album Sholawat Antal Murtaja ini merupakan Album terbaru dari kami, yang dikeluarkan oleh Group sholawat albarokah. Untuk album ini instrumen yang ditampilkan albanjari murni. Bagi pendengar sholawat pencinta albanjari, jangan dilewatkan alabum sholawat ini.

Ada 9 Lagu yang ditampilkan dalam album ini, lagu special dalam album ini adalah antal murtaja. namun bagi penulis situs ini lagu favorite kami adallah alfa sholallah. untuk daftar lagu dan link download MP3 sholawat Album ini sebagai berikut :

01. Intro.mp3
02. Antal Murtaja.mp3
03. Jadad Musthofa.mp3
04. Ya Asyiqol Musthofa.mp3
05. AlfaSsholah.mp3
06. Annabi Shollu Alaih.mp3
07. Muhammadun.mp3
08. Sholawatullah.mp3
09. sholawat badar.mp3
10. amin tadza kuridzi.mp3

Demikian informasi album sholawat ini semoga bermanfaat.

Senin, 07 Juni 2010

Album Sholawat Live 2010 - Al MUjahidin


Album Sholawat live show ini merupakan album sholawat seri gambus dari Al Mujahidin. sejenis dengan Album Gambus lainya, album sangat menarik sekali bagi penggemar gambus. lagu-lagu dalam album ini sudah familiar dimasyarakat seperti mayjuz, wahdana.


Namun kami belum mengetahui asal group sholawat al mujahidin ini, karena album sholawat ini kami dapatkan dari adik kelas saya "Luqman Firmansyah" saat kuliah di Semarang yang mampir ke pesantren kami. Berikut ini daftar lagu dan link download Mp3 sholawat gambus ini :

01. Atua Ak Maula - Yatia.mp3
02. Ya Tawab.mp3
03. Mayasal.mp3
04. Yamatlaitsum.mp3
05. Yodan Wawelo.mp3
06. Ya Habibi.mp3
07. Balway.mp3
08. Mayjuz.mp3
09. Mayasal(1).mp3
09. Mayasal.mp3
10. Matlaisum.mp3
11. Ahlan Wsahlan.mp3
12. Wahdana.mp3
13. Salamim bait.mp3

Demikian Informasi album sholawat gambus ini, semoga bermanfaat.

Cinta Rosul 7 - Hadad Alwi & Sulis


Alhamdulillah, Album Sholawat Cinta Rosul telah kami hadirkan ketengah pencinta sholawat. Album Cinta Rosul ini telah tersebar dimasyarakat dengan harga sangat murah Rp. 35.000, Maka dengan itu jangan beli bajakan ya....
Sesuai dengan Motto Group Sholawat Cinta Rosul "Cinta Allah - Cinta Rosul dan Cinta Sesama "
Maka jangan lupa cinta akherat karna cinta dunia. Berikut ini Daftar lagu dan Link Download MP3nya.

01 Ya Rasulolloh.mp3
02 Sholollohu'Ala Muhammad.mp3
03 Robbi Inni.mp3
04 Salamun Alaik.mp3
05 Li Khomsatun.mp3
06 Nahron Min Laban.mp3
07 Al Qubbatul Khodzroo.mp3
08 Ma Zamzama.mp3
09 Ya Illahana.mp3

Demikian Informasi ini semoga bermanfaat.

Sabtu, 05 Juni 2010

Album Isi Hati - Gema Sholawat


Album Sholawat Isi Hati ini belum ketahui dari mana Asalnya, jadi kami belum bisa berkomentar. namun mengenai isinya album ini sangat bagus terutama lagu rochatil. sungguh bagus nan lantunan sholawatnya mempesona.

Berikut ini Daftar lagu dan Link Download MP3nya :
01. Sukaro.mp3
02. Rochatil.mp3
03. Tahanina.mp3
04. Yassirlana.mp3
05. Dauni-Dauni.mp3
06. Teman Sejati.mp3
07. Taubat.mp3
08. Kotta Mama.mp3
09. Mata Mata.mp3
10. Ya Robbibil Musthofa.mp3

Demikian informasi yang dapat kami berikan, semoga bermanfaat.

Album Tafakkur - Kreasi Santri Indonesia


Album sholawat tafakur ini (A Night meditation) merupakan album sholawat yang sudah lama didunia pecinta sholawat indonesia. Penulis situs ini mendapatkan album sholawat ini saat masih menjadi mahasiswa di Politeknik Negeri semarang, tahun 2004 yang lalu. namun begitu dari antusiase pecinta sholawat, kami hadirkan kembali. Album ini adalah garapan dari kreasi santri indonesia dengan gema suara pesantren.
Untuk vokalisnya ada 5, suyuti, sholeh, iman, abdurrohman dan ichsan. dengan 7 lagu sholawatnya. khusus album ini kami sangat menyukai lagu nikmatal iman dan ustadzi. Berikut ini adalah daftar lagu dan link sebagai berikut :

01. taffakur.mp3
02. aroftuka.mp3
03. ustadzi.mp3
04. shollu alaihi.mp3
05. ni'matal iman.mp3
06. mahallul qiyam.mp3
07. idharu.mp3

Demikian Informasi dari album sholawat tafakkur ini, semoga bermanfaat.

Jumat, 04 Juni 2010

Album Thola'al badru - Anaadisshoffa Group


Album Sholawat Thola'al Badru ini dikeluarkan oleh Group sholawat Anaadisshoffa dari Pondok Pesantren Nurul Kholil Bangkalan. Album ini sebenarnya album sudah lama beredar dimasyarakat khususnya di pulau madura sana, namun baru kali ini kami tampilkan disitus ini, karena sholawatnya sangat menarik bagi penulis situs ini. Ada beberapa lagu dalam situs ini memakai bahasa madura sehingga menyulitkan penulis situs ini mengambil hikmah dari petuah-petuah dalam album sholawat ini.ada tiga lagu favorite kami yakni Allah Allah,Al Kaunu, dan Ikhwanana.

berikut ini daftar lagu dan link Download Mp3nya :
ada
AL KAUNU.mp3
ALLAH ALLAH.mp3
GHONILI.MP3
IKHWANANA.mp3
MATTUAH.mp3
NAWARTI AYYAM.mp3
SHOLATAN.mp3
THOLA'AL BADRU.mp3
WADDILI.mp3
YA CHOIR.mp3
YAHABIBI.mp3
Demikian Informasi singkat dari album sholawat ini, semoga bermanfaat.

Album Sholawat Al Barzanji - KH. Nanang Qosim


Album Sholawat ini khusus menghadirkan Maulid Al barzanji dengan vokalis KH. nanang Qosim yang sudah terkenal Merdu dan Indah. Khusus Album sholawat Al Barzanji direquest oleh sahabat Qita "Fadhila Asy- Syauqi". Selain itu kami ketengahkan sejarah dan keutamaan Sholawat Al barjanji ini.


Sekilas Sholawat Al barzanji
Al-Barzanji atau Berzanji adalah suatu do’a-do’a, puji-pujian dan penceritaan riwayat Nabi Muhammad saw yang biasa dilantunkan dengan irama atau nada. Isi Berzanji bertutur tentang kehidupan Nabi Muhammad saw yakni silsilah keturunannya, masa kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga diangkat menjadi rasul. Didalamnya juga mengisahkan sifat-sifat mulia yang dimiliki Nabi Muhammad serta berbagai peristiwa untuk dijadikan teladan umat manusia.
Nama Barzanji diambil dari nama pengarangnya, seorang sufi bernama Syaikh Ja’far bin Husin bin Abdul Karim bin Muhammad Al – Barzanji. Beliau adalah pengarang kitab Maulid yang termasyur dan terkenal dengan nama Mawlid Al-Barzanji. Karya tulis tersebut sebenarnya berjudul ‘Iqd Al-Jawahir (kalung permata) atau ‘Iqd Al-Jawhar fi Mawlid An-Nabiyyil Azhar. Barzanji sebenarnya adalah nama sebuah tempat di Kurdistan, Barzanj. Nama Al-Barzanji menjadi populer tahun 1920-an ketika Syaikh Mahmud Al-Barzanji memimpin pemberontakan nasional Kurdi terhadap Inggris yang pada waktu itu menguasai Irak.
Kitab Maulid Al-Barzanji karangan beliau ini termasuk salah satu kitab maulid yang paling populer dan paling luas tersebar ke pelosok negeri Arab dan Islam, baik Timur maupun Barat. Bahkan banyak kalangan Arab dan non-Arab yang menghafalnya dan mereka membacanya dalam acara-acara keagamaan yang sesuai. Kandungannya merupakan Khulasah (ringkasan) Sirah Nabawiyah yang meliputi kisah kelahiran beliau, pengutusannya sebagai rasul, hijrah, akhlaq, peperangan hingga wafatnya. Syaikh Ja’far Al-Barzanji dilahirkan pada hari Kamis awal bulan Zulhijjah tahun 1126 di Madinah Al-Munawwaroh dan wafat pada hari Selasa, selepas Asar, 4 Sya’ban tahun 1177 H di Kota Madinah dan dimakamkan di Jannatul Baqi`, sebelah bawah maqam beliau dari kalangan anak-anak perempuan Junjungan Nabi saw.


Sejarah Pengarang Maulid AlBarzanji

Sayyid Ja’far Al-Barzanji adalah seorang ulama’ besar keturunan Nabi Muhammad saw dari keluarga Sa’adah Al Barzanji yang termasyur, berasal dari Barzanj di Irak. Datuk-datuk Sayyid Ja’far semuanya ulama terkemuka yang terkenal dengan ilmu dan amalnya, keutamaan dan keshalihannya. Beliau mempunyai sifat dan akhlak yang terpuji, jiwa yang bersih, sangat pemaaf dan pengampun, zuhud, amat berpegang dengan Al-Quran dan Sunnah, wara’, banyak berzikir, sentiasa bertafakkur, mendahului dalam membuat kebajikan bersedekah,dan pemurah.
Nama nasabnya adalah Sayid Ja’far ibn Hasan ibn Abdul Karim ibn Muhammad ibn Sayid Rasul ibn Abdul Sayid ibn Abdul Rasul ibn Qalandar ibn Abdul Sayid ibn Isa ibn Husain ibn Bayazid ibn Abdul Karim ibn Isa ibn Ali ibn Yusuf ibn Mansur ibn Abdul Aziz ibn Abdullah ibn Ismail ibn Al-Imam Musa Al-Kazim ibn Al-Imam Ja’far As-Sodiq ibn Al-Imam Muhammad Al-Baqir ibn Al-Imam Zainal Abidin ibn Al-Imam Husain ibn Sayidina Ali r.a.
Semasa kecilnya beliau telah belajar Al-Quran dari Syaikh Ismail Al-Yamani, dan belajar tajwid serta membaiki bacaan dengan Syaikh Yusuf As-So’idi dan Syaikh Syamsuddin Al-Misri.Antara guru-guru beliau dalam ilmu agama dan syariat adalah : Sayid Abdul Karim Haidar Al-Barzanji, Syeikh Yusuf Al-Kurdi, Sayid Athiyatullah Al-Hindi. Sayid Ja’far Al-Barzanji telah menguasai banyak cabang ilmu, antaranya: Shoraf, Nahwu, Manthiq, Ma’ani, Bayan, Adab, Fiqh, Usulul Fiqh, Faraidh, Hisab, Usuluddin, Hadits, Usul Hadits, Tafsir, Hikmah, Handasah, A’rudh, Kalam, Lughah, Sirah, Qiraat, Suluk, Tasawuf, Kutub Ahkam, Rijal, Mustholah.
Syaikh Ja’far Al-Barzanji juga seorang Qodhi (hakim) dari madzhab Maliki yang bermukim di Madinah, merupakan salah seorang keturunan (buyut) dari cendekiawan besar Muhammad bin Abdul Rasul bin Abdul Sayyid Al-Alwi Al-Husain Al-Musawi Al-Saharzuri Al-Barzanji (1040-1103 H / 1630-1691 M), Mufti Agung dari madzhab Syafi’i di Madinah. Sang mufti (pemberi fatwa) berasal dari Shaharzur, kota kaum Kurdi di Irak, lalu mengembara ke berbagai negeri sebelum bermukim di Kota Sang Nabi. Di sana beliau telah belajar dari ulama’-ulama’ terkenal, diantaranya Syaikh Athaallah ibn Ahmad Al-Azhari, Syaikh Abdul Wahab At-Thanthowi Al-Ahmadi, Syaikh Ahmad Al-Asybuli. Beliau juga telah diijazahkan oleh sebahagian ulama’, antaranya : Syaikh Muhammad At-Thoyib Al-Fasi, Sayid Muhammad At-Thobari, Syaikh Muhammad ibn Hasan Al A’jimi, Sayid Musthofa Al-Bakri, Syaikh Abdullah As-Syubrawi Al-Misri.
Syaikh Ja’far Al-Barzanji, selain dipandang sebagai mufti, beliau juga menjadi khatib di Masjid Nabawi dan mengajar di dalam masjid yang mulia tersebut. Beliau terkenal bukan saja karena ilmu, akhlak dan taqwanya, tapi juga dengan kekeramatan dan kemakbulan doanya. Penduduk Madinah sering meminta beliau berdo’a untuk hujan pada musim-musim kemarau.
Historisitas Al-Barzanji tidak dapat dipisahkan dengan momentum besar perihal peringatan maulid Nabi Muhammad saw untuk yang pertama kali. Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad saw pada mulanya diperingati untuk membangkitkan semangat umat Islam. Sebab waktu itu umat Islam sedang berjuang keras mempertahankan diri dari serangan tentara salib Eropa, yakni dari Prancis, Jerman, dan Inggris.
Kita mengenal itu sebagai Perang Salib atau The Crusade. Pada tahun 1099 M tentara salib telah berhasil merebut Yerusalem dan menyulap Masjidil Aqsa menjadi gereja. Umat Islam saat itu kehilangan semangat perjuangan dan persaudaraan ukhuwah. Secara politis memang umat Islam terpecah-belah dalam banyak kerajaan dan kesultanan. Meskipun ada satu khalifah tetap satu dari Dinasti Bani Abbas di kota Baghdad sana, namun hanya sebagai lambang persatuan spiritual.
Adalah Sultan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi -dalam literatur sejarah Eropa dikenal dengan nama Saladin, seorang pemimpin yang pandai mengena hati rakyat jelata. Salahuddin memerintah para tahun 1174-1193 M atau 570-590 H pada Dinasti Bani Ayyub- katakanlah dia setingkat Gubernur. Meskipun Salahuddin bukan orang Arab melainkan berasal dari suku Kurdi, pusat kesultanannya berada di kota Qahirah (Kairo), Mesir, dan daerah kekuasaannya membentang dari Mesir sampai Suriah dan Semenanjung Arabia. Menurut Salahuddin, semangat juang umat Islam harus dihidupkan kembali dengan cara mempertebal kecintaan umat kepada Nabi mereka. Salahuddin mengimbau umat Islam di seluruh dunia agar hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang setiap tahun berlalu begitu saja tanpa diperingati, kini harus dirayakan secara massal.
Sebenarnya hal itu bukan gagasan murni Salahuddin, melainkan usul dari iparnya, Muzaffaruddin Gekburi yang menjadi Atabeg (setingkat Bupati) di Irbil, Suriah Utara. Untuk mengimbangi maraknya peringatan Natal oleh umat Nasrani, Muzaffaruddin di istananya sering menyelenggarakan peringatan maulid nabi, cuma perayaannya bersifat lokal dan tidak setiap tahun. Adapun Salahuddin ingin agar perayaan maulid nabi menjadi tradisi bagi umat Islam di seluruh dunia dengan tujuan meningkatkan semangat juang, bukan sekadar perayaan ulang tahun biasa.
Ketika Salahuddin meminta persetujuan dari Khalifah di Baghdad yakni An-Nashir, ternyata Khalifah setuju. Maka pada musim ibadah haji bulan Dzulhijjah 579 H / 1183 M, Salahuddin sebagai penguasa Haramain (dua tanah suci, Mekah dan Madinah) mengeluarkan instruksi kepada seluruh jemaah haji, agar jika kembali ke kampung halaman masing-masing segera menyosialkan kepada masyarakat Islam di mana saja berada, bahwa mulai tahun 580 / 1184 M tanggal 12 Rabiul Awal dirayakan sebagai hari Maulid Nabi dengan berbagai kegiatan yang membangkitkan semangat umat Islam.
Pada mulanya gagasan Salahuddin ditentang oleh para ulama. Sebab sejak zaman Nabi peringatan seperti itu tidak pernah ada. Lagi pula hari raya resmi menurut ajaran agama cuma ada dua, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Akan tetapi Salahuddin kemudian menegaskan bahwa perayaan Maulid Nabi hanyalah kegiatan yang menyemarakkan syiar agama, bukan perayaan yang bersifat ritual, sehingga tidak dapat dikategorikan bid`ah yang terlarang.
Salah satu kegiatan yang di prakarsai oleh Sultan Salahuddin pada peringatan Maulid Nabi yang pertama kali tahun 1184 (580 H) adalah menyelenggarakan sayembara penulisan riwayat Nabi beserta puji-pujian bagi Nabi dengan bahasa yang seindah mungkin. Seluruh ulama dan sastrawan diundang untuk mengikuti kompetisi tersebut. Pemenang yang menjadi juara pertama adalah Syaikh Ja`far Al-Barzanji.
Ternyata peringatan Maulid Nabi yang diselenggarakan Sultan Salahuddin itu membuahkan hasil yang positif. Semangat umat Islam menghadapi Perang Salib bergelora kembali. Salahuddin berhasil menghimpun kekuatan, sehingga pada tahun 1187 (583 H) Yerusalem direbut oleh Salahuddin dari tangan bangsa Eropa, dan Masjidil Aqsa menjadi masjid kembali, sampai hari ini.
Kitab Al-Barzanji ditulis dengan tujuan untuk meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW dan meningkatkan gairah umat. Dalam kitab itu riwayat Nabi saw dilukiskan dengan bahasa yang indah dalam bentuk puisi dan prosa (nasr) dan kasidah yang sangat menarik. Secara garis besar, paparan Al-Barzanji dapat diringkas sebagai berikut: (1) Sislilah Nabi adalah: Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qusay bin Kitab bin Murrah bin Fihr bin Malik bin Nadar bin Nizar bin Maiad bin Adnan. (2) Pada masa kecil banyak kelihatan luar biasa pada dirinya. (3) Berniaga ke Syam (Suraih) ikut pamannya ketika masih berusia 12 tahun. (4) Menikah dengan Khadijah pada usia 25 tahun. (5) Diangkat menjadi Rasul pada usia 40 tahun, dan mulai menyiarkan agama sejak saat itu hingga umur 62 tahun. Rasulullah meninggal di Madinah setelah dakwahnya dianggap telah sempurna oleh Allah SWT.
Dalam Barzanji diceritakan bahwa kelahiran kekasih Allah ini ditandai dengan banyak peristiwa ajaib yang terjadi saat itu, sebagai genderang tentang kenabiannya dan pemberitahuan bahwa Nabi Muhammad adalah pilihan Allah. Saat Nabi Muhammad dilahirkan tangannya menyentuh lantai dan kepalanya mendongak ke arah langit, dalam riwayat yang lain dikisahkan Muhammad dilahirkan langsung bersujud, pada saat yang bersamaan itu pula istana Raja Kisrawiyah retak terguncang hingga empat belas berandanya terjatuh. Maka, Kerajaan Kisra pun porak poranda. Bahkan, dengan lahirnya Nabi Muhammad ke muka bumi mampu memadamkan api sesembahan Kerajaan Persi yang diyakini tak bisa dipadamkan oleh siapapun selama ribuan tahun.
Keagungan akhlaknya tergambarkan dalam setiap prilaku beliau sehari-hari. Sekitar umur tiga puluh lima tahun, beliau mampu mendamaikan beberapa kabilah dalam hal peletakan batu Hajar Aswad di Ka’bah. Di tengah masing-masing kabilah yang bersitegang mengaku dirinya yang berhak meletakkan Hajar Aswad, Rasulullah tampil justru tidak mengutamakan dirinya sendiri, melainkan bersikap akomodatif dengan meminta kepada setiap kabilah untuk memegang setiap ujung sorban yang ia letakan di atasnya Hajar Aswad. Keempat perwakilan kabilah itu pun lalu mengangkat sorban berisi Hajar Aswad, dan Rasulullah kemudian mengambilnya lalu meletakkannya di Ka’bah.
Kisah lain yang juga bisa dijadikan teladan adalah pada suatu pengajian seorang sahabat datang terlambat, lalu ia tidak mendapati ruang kosong untuk duduk. Bahkan, ia minta kepada sahabat yang lain untuk menggeser tempat duduknya, namun tak ada satu pun yang mau. Di tengah kebingungannya, Rasulullah saw memanggil sahabat tersebut dan memintanya duduk di sampingnya.. Tidak hanya itu, Rasul kemudian melipat sorbannya lalu memberikannya pada sahabat tersebut untuk dijadikan alas tempat duduk. Melihat keagungan akhlak Nabi Muhammad, sahabat tersebut dengan berlinangan air mata lalu menerima sorban tersebut namun tidak menjadikannya alas duduk, tetapi justru mencium sorban Nabi Muhammad saw tersebut.
Bacaan shalawat dan pujian kepada Rasulullah bergema saat kita membacakan Barzanji di acara peringatan maulid Nabi Mauhammad saw, Ya Nabi salâm ‘alaika, Ya Rasûl salâm ‘alaika, Ya Habîb salâm ‘alaika, ShalawatulLâh ‘alaika… (Wahai Nabi salam untukmu, Wahai Rasul salam untukmu, Wahai Kekasih salam untukmu, Shalawat Allah kepadamu…)
Kemudian, apa tujuan dari peringatan maulid Nabi dan bacaan shalawat serta pujian kepada Rasulullah? Dr. Sa’id Ramadlan Al-Bûthi menulis dalam Kitab Fiqh Al-Sîrah Al-Nabawiyyah: “Tujuannya tidak hanya untuk sekedar mengetahui perjalanan Nabi dari sisi sejarah saja. Tapi, agar kita mau melakukan tindakan aplikatif yang menggambarkan hakikat Islam yang paripurna dengan mencontoh Nabi Muhammad saw.”
Sarjana Jerman peneliti Islam, Annemarie Schimmel dalam bukunya, Dan Muhammad adalah Utusan Allah: Penghormatan terhadap Nabi saw dalam Islam (1991), , menerangkan bahwa teks asli karangan Ja’far Al-Barzanji, dalam bahasa Arab, sebetulnya berbentuk prosa. Namun, para penyair kemudian mengolah kembali teks itu menjadi untaian syair, sebentuk eulogy bagi Sang Nabi. Pancaran kharisma Nabi Muhammad saw terpantul pula dalam sejumlah puisi, yang termasyhur: Seuntai gita untuk pribadi utama, yang didendangkan dari masa ke masa.
Untaian syair itulah yang tersebar ke berbagai negeri di Asia dan Afrika, tak terkecuali Indonesia. Tidak tertinggal oleh umat Islam penutur bahasa Swahili di Afrika atau penutur bahasa Urdu di India, kita pun dapat membaca versi bahasa Indonesia dari syair itu, meski kekuatan puitis yang terkandung dalam bahasa Arab kiranya belum sepenuhnya terwadahi dalam bahasa kita sejauh ini.
Secara sederhana kita dapat mengatakan bahwa karya Ja’far Al-Barzanji merupakan biografi puitis Nabi Muhammad saw. Dalam garis besarnya, karya ini terbagi dua: ‘Natsar’ dan ‘Nadhom’. Bagian Natsar terdiri atas 19 sub bagian yang memuat 355 untaian syair, dengan mengolah bunyi “ah” pada tiap-tiap rima akhir. Seluruhnya menurutkan riwayat Nabi Muhammad saw, mulai dari saat-saat menjelang beliau dilahirkan hingga masa-masa tatkala paduka mendapat tugas kenabian. Sementara, bagian Nadhom terdiri atas 16 sub bagian yang memuat 205 untaian syair, dengan mengolah rima akhir “nun”.
Dalam untaian prosa lirik atau sajak prosaik itu, terasa betul adanya keterpukauan sang penyair oleh sosok dan akhlak Sang Nabi. Dalam bagian Nadhom misalnya, antara lain diungkapkan sapaan kepada Nabi pujaan” Engkau mentari, Engkau rebulan dan Engkau cahaya di atas cahaya“.
Di antara idiom-idiom yang terdapat dalam karya ini, banyak yang dipungut dari alam raya seperti matahari, bulan, purnama, cahaya, satwa, batu, dan lain-lain. Idiom-idiom seperti itu diolah sedemikian rupa, bahkan disenyawakan dengan shalawat dan doa, sehingga melahirkan sejumlah besar metafor yang gemilang. Silsilah Sang Nabi sendiri, misalnya, dilukiskan sebagai “Untaian Mutiara”.
Betapapun, kita dapat melihat teks seperti ini sebagai tutur kata yang lahir dari perspektif penyair. Pokok-pokok tuturannya sendiri, terutama menyangkut riwayat Sang Nabi, terasa berpegang erat pada Alquran, hadist, dan sirah nabawiyyah. Sang penyair kemudian mencurahkan kembali rincian kejadian dalam sejarah ke dalam wadah puisi, diperkaya dengan imajinasi puitis, sehingga pembaca dapat merasakan madah yang indah.
Salah satu hal yang mengagumkan sehubungan dengan karya Ja’far Al-Barzanji adalah kenyataan bahwa karya tulis ini tidak berhenti pada fungsinya sebagai bahan bacaan. Dengan segala potensinya, karya ini kiranya telah ikut membentuk tradisi dan mengembangkan kebudayaan sehubungan dengan cara umat Islam diberbagai negeri menghormati sosok dan perjuangan Nabi Muhammad saw.
Kitab Maulid Al-Barzanji ini telah disyarahkan oleh Al-’Allaamah Al-Faqih Asy-Syaikh Abu ‘Abdullah Muhammad bin Ahmad yang terkenal dengan panggilan Ba`ilisy yang wafat tahun 1299 H dengan satu syarah yang memadai, cukup elok dan bermanfaat yang dinamakan ‘Al-Qawl Al-Munji ‘ala Mawlid Al-Barzanji’ yang telah banyak kali diulang cetaknya di Mesir.
Di samping itu, telah disyarahkan pula oleh para ulama kenamaan umat ini. Antara yang masyhur mensyarahkannya ialah Syaikh Muhammad bin Ahmad ‘Ilyisy Al-Maaliki Al-’Asy’ari Asy-Syadzili Al-Azhari dengan kitab ’Al-Qawl Al-Munji ‘ala Maulid Al-Barzanji’. Beliau ini adalah seorang ulama besar keluaran Al-Azhar Asy-Syarif, bermazhab Maliki lagi Asy`ari dan menjalankan Thoriqah Asy-Syadziliyyah. Beliau lahir pada tahun 1217 H / 1802M dan wafat pada tahun 1299 H / 1882M.
Ulama kita kelahiran Banten, Pulau Jawa, yang terkenal sebagai ulama dan penulis yang produktif dengan banyak karangannya, yaitu Sayyidul Ulamail Hijaz, An-Nawawi Ats-Tsani, Syaikh Muhammad Nawawi Al-Bantani Al-Jawi turut menulis syarah yang lathifah bagi Maulid al-Barzanji dan karangannya itu dinamakannya ‘Madaarijush Shu`uud ila Iktisaail Buruud’. Kemudian, Sayyid Ja’far bin Sayyid Isma`il bin Sayyid Zainal ‘Abidin bin Sayyid Muhammad Al-Hadi bin Sayyid Zain yang merupakan suami kepada satu-satunya anak Sayyid Ja’far al-Barzanji, juga telah menulis syarah bagi Maulid Al-Barzanj tersebut yang dinamakannya ‘Al-Kawkabul Anwar ‘ala ‘Iqdil Jawhar fi Maulidin Nabiyil Azhar’. Sayyid Ja’far ini juga adalah seorang ulama besar keluaran Al-Azhar Asy-Syarif. Beliau juga merupakan seorang Mufti Syafi`iyyah. Karangan-karangan beliau banyak, antaranya: “Syawaahidul Ghufraan ‘ala Jaliyal Ahzan fi Fadhaail Ramadhan”, “Mashaabiihul Ghurar ‘ala Jaliyal Kadar” dan “Taajul Ibtihaaj ‘ala Dhauil Wahhaaj fi Israa` wal Mi’raaj”. Beliau juga telah menulis sebuah manaqib yang menceritakan perjalanan hidup dan ketinggian nendanya Sayyid Ja’far Al-Barzanji dalam kitabnya “Ar-Raudhul A’thar fi Manaqib As-Sayyid Ja’far”.
Kitab Al-Barzanji dalam bahasa aslinya (Arab) dibacakan dalam berbagai macam lagu; rekby (dibaca perlahan), hejas (dibaca lebih keras dari rekby ), ras (lebih tinggi dari nadanya dengan irama yang beraneka ragam), husein (memebacanya dengan tekanan suara yang tenang), nakwan membaca dengan suara tinggi tapi nadanya sama dengan nada ras, dan masyry, yaitu dilagukan dengan suara yang lembut serta dibarengi dengan perasaan yang dalam
Di berbagai belahan Dunia Islam, syair Barzanji lazimnya dibacakan dalam kesempatan memeringati hari kelahiran Sang Nabi. Dengan mengingat-ingat riwayat Sang Nabi, seraya memanjatkan shalawat serta salam untuknya, orang berharap mendapat berkah keselamatan, kesejahteraan, dan ketenteraman. Sudah lazim pula, tak terkecuali di negeri kita, syair Barzanji didendangkan – biasanya, dalam bentuk standing ovation – dikala menyambut bayi yang baru lahir dan mencukur rambutnya.
Pada perkembangan berikutnya, pembacaan Barzanji dilakukan di berbagai kesempatan sebagai sebuah pengharapan untuk pencapaian sesuatu yang lebih baik. Misalnya pada saat kelahiran bayi, upacara pemberian nama, mencukur rambut bayi, aqiqah, khitanan, pernikahan, syukuran, kematian (haul), serta seseorang yang berangkat haji dan selama berada disana. Ada juga yang hanya membaca Barzanji dengan berbagai kegiatan keagamaan, seperti penampilan kesenian hadhrah, pengumuman hasil berbagai lomba, dan lain-lain, dan puncaknya ialah mau’idhah hasanah dari para muballigh atau da’i.
Kini peringatan Maulid Nabi sangat lekat dengan kehidupan warga Nahdlatul Ulama (NU). Hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awal kalender hijriyah (Maulud). Acara yang disuguhkan dalam peringatan hari kelahiran Nabi ini amat variatif, dan kadang diselenggarakan sampai hari-hari bulan berikutnya, bulan Rabius Tsany (Bakda Mulud). Ada yang hanya mengirimkan masakan-masakan spesial untuk dikirimkan ke beberapa tetangga kanan dan kiri, ada yang menyelenggarakan upacara sederhana di rumah masing-masing, ada yang agak besar seperti yang diselenggarakan di mushala dan masjid-masjid, bahkan ada juga yang menyelenggarakan secara besar-besaran, dihadiri puluhan ribu umat Islam.
Para ulama NU memandang peringatan Maulid Nabi ini sebagai bid’ah atau perbuatan yang di zaman Nabi tidak ada, namun termasuk bid’ah hasanah (bid’ah yang baik) yang diperbolehkan dalam Islam. Banyak memang amalan seorang muslim yang pada zaman Nabi tidak ada namun sekarang dilakukan umat Islam, antara lain: berzanjen, diba’an, yasinan, tahlilan (bacaan Tahlilnya, misalnya, tidak bid’ah sebab Rasulullah sendiri sering membacanya), mau’idhah hasanah pada acara temanten dan mauludan.
Dalam ‘Madarirushu’ud Syarhul’ Barzanji dikisahkan, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa menghormati hari lahirku, tentu aku berikan syafa’at kepadanya di hari kiamat.” Sahabat Umar bin Khattab secara bersemangat mengatakan: “Siapa yang menghormati hari lahir Rasulullah sama artinya dengan menghidupkan Islam!”